NOVIANTY, Rina Kurnia (2014) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SUB TEMA GAYA DAN GERAK. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
kd_Tasik_1004100_Title.pdf Download (32kB) | Preview |
|
|
Text
kd_Tasik_1004100_Abstract.pdf Download (40kB) | Preview |
|
|
Text
kd_Tasik_1004100_Table_of_Content.pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text
kd_Tasik_1004100_Chapter1.pdf Download (58kB) | Preview |
|
Text
kd_Tasik_1004100_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (550kB) |
||
|
Text
kd_Tasik_1004100_Chapter3.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text
kd_Tasik_1004100_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (483kB) |
||
|
Text
kd_Tasik_1004100_Chapter5.pdf Download (24kB) | Preview |
|
|
Text
kd_Tasik_1004100_Bibliography.pdf Download (22kB) | Preview |
|
Text
kd_Tasik_1004100_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
Abstract
Kurikulum 2013 dengan penerapan pendekatan scientific, menuntut para praktisi pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran melalui kegiatan ilmiah. Untuk mengemas kegiatan ilmiah yang dapat mengarah pada proses pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif didalamnya, diperlukan penerapan model pembelajaran yang menekankan pada proses penyelidikan. Tetapi masih terdapat proses pembelajaran yang hanya menekankan pada penyampaian materi saja tanpa melibatkan siswa secara aktif. Sehingga munculah hambatan belajar, khususnya pada pembelajaran satu sub tema Gaya dan Gerak tema Selalu Berhemat Energi. Hambatan belajar (learning obstacle) siswa muncul bukan karena ketidaktahuan siswa terhadap suatu materi, tapi karena kesulitan siswa untuk memahami materi tersebut. Hambatan belajar siswa dipengaruhi juga oleh hambatan didaktis (hambatan dalam cara mengajar). Hambatan didaktis tersebut berkaitan dengan hubungan guru dan siswa (Hubungan Pedagogis) yang terdapat pada salah satu komponen segitiga didaktis. Dalam hubungan pedagogis tersebut, salah satunya menjelaskan tentang bagaimana guru memilih dan melaksanakan sebuah model pembelajaran. Model pembelajaran berbasis pendekatan scientific ini diterapkan pada implementasi desain didaktis I dan II dengan menggunakan metode Didactical Design Research (DDR) melalui tiga tahapan, yaitu sebelum melaksanakan pembelajaran (prospective analysis), ketika pembelajaran (metapedadidaktik analysis), dan setelah melaksanakan pembelajaran (retrrospective analysis). Setiap tahapan tersebut mengacu pada komponen HLT (Hypothetical Learning Trajectory) yang terdiri dari tujuan, kegiatan dan hipotesis proses belajar. Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar di Kabupaten Ciamis dengan subjek penelitian yaitu guru dan siswa kelas IV SD Negeri 3 Benteng dan SD Negeri 1 Cijeunjing. Setelah implementasi model pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran menjadi lebih aktif, sistematis mengarah pada pencapaian tujuan. Serta persentase learning obstacle siswa terlihat mengalami penurunan. Ketika studi pendahuluan rata-rata persentase learning obstacle siswa sebanyak 54,30%. Setelah implementasi desain didaktis I sebanyak 52,68% dan setelah implementasi desain didaktis II rata-rata persentase learning obstacle siswa sebanyak 36,49%. Penerapan model pembelajaran berbasis pendekatan scientific mampu membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis dengan melibatkan siswa dalam penemuan konsep secara terarah dan mampu mengatasi learning obstacle siswa kelas IV pada pembelajaran satu sub tema Gaya dan Gerak. Kata Kunci: pendekatan scientific, model pembelajaran 2013 curriculum’s with an adoption of a scientific approach, is demanding on education practitioners to implement learning through scientific activities. To pack the scientific activities that can lead to learning by involving students actively, is required the application of learning models that emphasize the process of investigation. But there is still a learning process which emphasizes the delivery of content without actively involving students. So appear barriers to learning particularly in the sub-theme of learning styles and themes Always Frugality Motion Energy. Barriers to learning (learning obstacle) students emerged not because of ignorance of students towards a material but because of the difficulty students to understand the material. Barriers to student learning is influenced also by the didactic obstacles (obstacles in the way of teaching) . The didactic obstacles related to the relationship between teachers and students (Pedagogical Relations) contained in one component of the didactic triangle. In the pedagogical relationship, one of which describes how teachers select and implement a learning model. The learning model is based on a scientific approach applied to the implementation of the didactic design I and II by using didactical Design Reserach (DDR) through three stages before implementing learning (prospective analysis), at the time of learning (metapedadidaktik analysis), and after implementing the learning (retrrospective analysis). Each of these stages refers to the HLT components (Hypothetical Learning Trajectory) consisting of objectives, activities and learning hypotheses. The research application at two Elementary School of Ciamis City with research subject is fourth grade teacher and students at SD 3Benteng and SD 1 Cijeunjing. The application of a scientific approach based learning model can help the teacher to be able to carry out a systematic learning by involving students in the discovery of the concept in a focused and able to overcome the obstacle of learning fourth grade students in the learning of the sub-themes Force and Motion. Keywords: scientific approach, a model of learning, investigation
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | UPI Kampus Tasikmalaya > PGSD UPI Kampus Tasikmalaya |
Depositing User: | UPI Kampus Tasikmalaya |
Date Deposited: | 12 Nov 2014 06:49 |
Last Modified: | 12 Nov 2014 06:49 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/11855 |
Actions (login required)
View Item |