Dhiya Sofie Agustin, - (2024) PENGARUH PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA DENGAN PERMAINAN ENGKLEK GUNUNG TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK SISWA KELAS V SD PADA MATERI PECAHAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PGSD_2001789_Title.pdf Download (4MB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Chapter1.pdf Download (267kB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (430kB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Chapter3.pdf Download (450kB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Chapter5.pdf Download (196kB) |
|
Text
S_PGSD_2001789_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
Abstract
Literasi matematik merupakan kemampuan seseorang mengenai merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan, matematika dalam keseharian untuk memecahkan masalah matematik. Kemampuan literasi matematik di Indonesia masih tergolong rendah salah satunya di jenjang pendidikan sekolah dasar. Hal ini karena pada pelaksanaan pembelajaran, guru cenderung menggunakan pembelajaran yang kurang menarik sehingga membuat siswa memiliki ketertarikan yang rendah untuk mempelajari matematika. Dalam meningkatkan kemampuan literasi matematik siswa, guru dapat menerapkan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan budaya sekitar yaitu pembelajaran etnomatematika Sunda. Budaya Sunda yang digunakan sebagai pendamping pembelajaran pada penelitian ini adalah permainan engklek gunung. Supriadi (2021) mengatakan konseptualisasi etnomatematika Sunda mencakup setiap aksi yang bersumber dari perspektif budaya Sunda, kemudian diperluas melalui pemikiran matematika dengan pengakuan bahwa matematika merupakan hasil interaksi budaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematik siswa yang menggunakan pembelajaran etnomatematika Sunda dengan permainan engklek gunung lebih baik dari siswa yang tidak menggunakan pembelajaran etnomatematika Sunda dengan permainan engklek gunung. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sumurbandung. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent pre-test post-test control group design. Hasil dari uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi (2 tailed) 0,008 < 0,05. Hal ini menandakan bahwa kemampuan literasi matematik siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, berdasarkan hasil uji N-Gain pada kelas eksperimen memiliki interpretasi yang cukup efektif, sedangkan pada kelas kontrol kurang efektif. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematik yang memperoleh pembelajaran etnomatematika Sunda dengan permainan engklek gunung lebih baik daripada siswa yang tidak memperoleh pembelajaran etnomatematika Sunda dengan permainan engklek gunung. Mathematical literacy is a person's ability to formulate, apply, and interpret mathematics to solve mathematical problems in everyday life. Mathematical literacy skills in Indonesia are still relatively low, one of which is at the elementary school education level. This is because, when implementing learning, teachers tend to use less attractive knowledge, thus making students less interested in studying mathematics. In improving students' mathematical literacy skills, teachers can apply learning related to the surrounding culture, namely Sundanese ethnomathematics learning. The Sundanese culture used as a learning companion in this research is the “engklek gunung” game. Supriadi (2021) said that the conceptualization of Sundanese ethnomathematics includes every action that originates from a Sundanese cultural perspective, then expanded through mathematical thinking with the recognition that mathematics results from artistic interactions. The research aims to find out whether the mathematical literacy skills of students who use Sundanese ethnomathematics learning with the “engklek gunung” game are better than students who do not use Sundanese ethnomathematics learning with the “engklek gunung” game. This research was conducted at SDN 1 Sumurbandung. This type of research is a quasi- experimental design with a nonequivalent pre-test and post-test control group design. The results of the independent sample t-test obtained a significance value (2-tailed) of 0.008 < 0.05. This indicates that the mathematical literacy skills of students in the experimental class are better than those in the control class. Apart from that, based on the results of the N-Gain test in the experimental class, the interpretation was quite effective, while in the control class, it was less effective. The mathematical literacy skills of those who learn Sundanese ethnomathematics using the “engklek gunung” game are better than those of students who do not learn Sundanese ethnomathematics using the “engklek gunung” game.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=W0AXEbMAAAAJ&hl=id SINTA ID : 5994493 |
Uncontrolled Keywords: | Pembelajaran Etnomatematika Sunda, Literasi Matematik Sundanese Ethnomathematics Learning, Mathematical Literacy |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | UPI Kampus Serang > PGSD UPI Kampus Serang |
Depositing User: | Dhiya Sofie Agustin |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 02:54 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 02:54 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/117917 |
Actions (login required)
View Item |