KEPUTUSAN CHILDFREE SEBAGAI PERWUJUDAN KONSTRUKSI FEMINISME-LIBERAL PADA ERA MODERNISASI: Studi Kasus Komunitas Online "Indonesia Butuh Feminis"

Anisa Chestiana, - (2024) KEPUTUSAN CHILDFREE SEBAGAI PERWUJUDAN KONSTRUKSI FEMINISME-LIBERAL PADA ERA MODERNISASI: Studi Kasus Komunitas Online "Indonesia Butuh Feminis". S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text S_PSIPS_2008373_Title.pdf Download (3MB)
	Text S_PSIPS_2008373_Chapter1.pdf Download (290kB)
	Text S_PSIPS_2008373_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (419kB)
	Text S_PSIPS_2008373_Chapter3.pdf Download (264kB)
	Text S_PSIPS_2008373_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (850kB)
	Text S_PSIPS_2008373_Chapter5.pdf Download (200kB)
	Text S_PSIPS_2008373_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB)

Abstract

Childfree merupakan keputusan individualis dalam menentukan prinsip hidup untuk tidak memiliki anak sepanjang hidup. Diyakini bahwa keputusan tersebut dijadikan sebagai hak bagi wanita untuk tidak mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, dan membesarkan seorang anak yang termasuk dalam konsep feminisme. Namun, hingga saat ini fenomena sosial di Indonesia masih banyak berujung pada perspektif pro-kontra. Tujuan disusunnya penelitian ini untuk membuktikan perspektif pro dan kontra dari masyarakat Indonesia terhadap childfree sebagai perwujudan konstruksi feminisme-liberal menurut anggota grup komunitas online “Indonesia Butuh Feminis”. Penelitian memanfaatkan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus pada objek penelitian grup komunitas online “Indonesia Butuh Feminis” serta dibantu dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dibuktikan bahwa keputusan tersebut masih menjadi fenomena yang “ekstrim” dan “radikal”, sehingga sulit untuk dijadikan sebagai prinsip hidup karena berujung pada banyak bermunculannya konflik atas perdebatan perspektif pro dan kontra. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan generasi masyarakat, terutama ketika mengaitkan dengan aspek sosial budaya, ekonomi, agama, psikologis, dll., salah satunya childfree efektif untuk mengurangi jumlah populasi penduduk di Indonesia. Keputusan ini pun kerapkali dijadikan sebagai upaya dalam mendukung hak wanita pada era modern, yakni feminisme. Namun sayangnya sebagian masyarakat Indonesia masih banyak menciptakan patriarki dan sikap opresif terhadap hak wanita, sehingga sulit untuk dapat mewujudkan feminisme “liberal”. Selain itu, topik ini pun cocok untuk diterapkan sebagai edukasi di lembaga pendidikan dengan batasan dan penyampaian haus disesuaikan pada jenjang pendidikan peserta didik. Edukasi yang diberikan dalam rangka menyelaraskan fenomena kontemporer dengan perubahan dan interaksi sosial terhadap lembaga masyarakat di era modernisasi. Childfree is an individualist decision in determining the principle of life not to have children throughout life. conveyed that this decision was used as a right for women not to conceive, give birth, breastfeed, care for and raise a child, including within the concept of feminism. However, until now many social phenomena in Indonesia still end in a pro-con perspective. The purpose of this research is to prove the pros and cons of Indonesian society's perspective on childfree as a liberal-feminist construction consultant according to members of the online community group "Indonesia Butuh Feminis". The research utilizes qualitative research with a case study method on the research object of the online community group "Indonesia Butuh Feminis" and is assisted by observation, interview and documentation data collection techniques to obtain research results. Based on the research results, it can be proven that this decision is still an "extreme" and "radical" phenomenon, making it difficult to use as a life principle because it ends in many conflicts emerging over the pro and con perspectives. This is due to differences in generations of people, especially when related to socio-cultural, economic, religious, psychological, etc. aspects, one of which is that childfree is effective in reducing the population in Indonesia. This decision is often used as an effort to support women's rights in the modern era, namely feminism. However, the majority of Indonesian society still has a lot of patriarchy and oppressive attitudes towards women's rights, making it difficult to realize "liberal" feminism. Apart from that, this topic is also suitable to be applied as education in educational institutions with limitations and teaching that must be adjusted to the level of students. Education is provided in order to align contemporary phenomena with changes and social interactions regarding societal institutions in the era of modernization.

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Siti Nurbayani: 5976314 Mina Holilah: 6146978
Uncontrolled Keywords:	Childfree, Feminisme-Liberal, Konstruksi, Modernisasi, Sosial. Childfree, Liberal Feminism, Construction, Modernization, Social.
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS
Depositing User:	Anisa Chestiana
Date Deposited:	16 May 2024 22:22
Last Modified:	16 May 2024 22:22
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/117599

Actions (login required)

View Item