Suci Rahmawati, - (2024) PEMETAAN TINGKAT KEMISKINAN DAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KUNINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN CITRA WORLDVIEW-3. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SIG_2006219_Title.pdf Download (742kB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Chapter1.pdf Download (461kB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (410kB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Chapter3.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Chapter5.pdf Download (274kB) |
|
Text
S_SIG_2006219_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB) |
Abstract
Kemiskinan dan kualitas lingkungan permukiman merupakan dua isu yang saling berkaitan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kemiskinan dan kualitas lingkungan di Kecamatan Kuningan. Penelitian ini menggabungkan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh untuk mengetahui hubungan antara tingkat kemiskinan dan kualitas lingkungan permukiman. Metode Simple Additive Weighting (SAW) digunakan untuk menentukan tingkat kemiskinan. Selain itu ekstraksi data citra penginderaan jauh dilakukan dengan metode digitasi on screen untuk mendapatkan parameter kualitas lingkungan permukiman. Sedangkan untuk mengukur hubungan dilakukan menggunakan metode uji korelasi Spearman-Rho. Unit analisis dalam penelitian ini adalah satuan lahan permukiman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kemiskinan tinggi menyebar pada 15 desa/kelurahan di Kecamatan Kuningan. Tingkat kemiskinan rendah berada pada 5 kelurahan, sedangkan klasifikasi tidak teridentifikasi miskin hanya berada di Kelurahan Kuningan dengan luas hanya sebesar 3,8% dari luas total Kecamatan Kuningan. 2) Kualitas lingkungan baik terhitung memiliki persentase paling tinggi dan menyebar pada 15 desa/kelurahan di Kecamatan Kuningan kecuali Kelurahan Kuningan. Kualitas lingkungan permukiman sedang hanya berada di Kelurahan Kuningan dengan luas sebesar 4,52% dari luas total Kecamatan Kuningan. Sedangkan kualitas lingkungan permukiman buruk tersebar pada seluruh atau 16 desa/kelurahan di Kecamatan Kuningan dengan masing-masing luas area yang cukup kecil. 3) Hubungan antara tingkat kemiskinan dan kualitas lingkungan permukiman menunjukkan hubungan negatif lemah. Nilai koefisien yang dihasilkan sebesar 0,243 > α (0,05). Hasil mengindikasikan bahwa korelasi yang diamati merupakan variasi acak dalam data. Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya perpaduan program pengentasan kemiskinan dan pembangunan lingkungan. Poverty and neighbourhood quality are two interrelated issues in the context of sustainable development. The main objective of this research is to determine the relationship between poverty level and environmental quality in Kecamatan Kuningan. This research combines Geographic Information System (GIS) and remote sensing techniques to determine the relationship between poverty level and residential environmental quality. The Simple Additive Weighting (SAW) method was used to determine the poverty level. In addition, remote sensing image data extraction is carried out using the on-screen digitization method to obtain residential environmental quality parameters. Meanwhile, to measure the relationship, a simple linear regression calculation method was used. The unit of analysis in this research is the settlement land unit. The results of this study show that: 1) High poverty levels are spread across 15 villages in Kecamatan Kuningan. Low poverty levels are found in 5 kelurahan, while the classification of not identified as poor is only found in Kelurahan Kuningan with an area of only 3.8% of the total area of Kecamatan Kuningan. 2) Good environmental quality is calculated to have the highest percentage and is spread across 15 villages in Kecamatan Kuningan except Kelurahan Kuningan. The environmental quality of medium settlements is only in Kelurahan Kuningan with an area of 4.52% of the total area of Kecamatan Kuningan. Meanwhile, poor residential environment quality is spread across all or 16 villages in Kecamatan Kuningan with each area being quite small. 3) The relationship between poverty level and residential neighbourhood quality shows a weak negative relationship. The resulting coefficient value is 0.243 > α (0.05).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=o-w_FpgAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Lili Somantri: 5995390 Annisa Joviani Astari: 6755030 |
Uncontrolled Keywords: | Tingkat Kemiskinan, Kualitas Lingkungan Permukiman, Satuan Lahan Permukiman, Simple Additive Weighting (SAW), Digitasi on Screen, Korelasi Spearman-Rho Poverty Level, Settlement Environmental Quality, Settlement Land Unit, Simple Additive Weighting (SAW), Digitization on Screen, Spearman-Rho Correlation |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi |
Depositing User: | Suci Rahmawati |
Date Deposited: | 06 May 2024 03:35 |
Last Modified: | 06 May 2024 03:35 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/117152 |
Actions (login required)
View Item |