Asep Jafar Setiadi, - (2024) TRANSFORMASI KESENIAN BELUK DI KAMPUNG ADAT CIKONDANG KABUPATEN BANDUNG DARI RITUAL MENJADI PERTUNJUKAN TAHUN 1940-2021. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_87201_1906179_Title.pdf Download (768kB) |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Chapter 1.pdf Download (208kB) |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (350kB) | Request a copy |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Chapter 3.pdf Download (273kB) |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Chapter 5.pdf Download (168kB) |
|
Text
S_SEJ_87201_1906179_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini yang berjudul “Transformasi Kesenian Beluk Di Kampung Adat Cikondang Kabupaten Bandung Dari Ritual Menjadi Pertunjukan Tahun 1940-2021”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penulis ingin memahami transformasi fungsi kesenian beluk Di Kampung Adat Cikondang. Tujuan penelitian ini untuk menelusuri sejarah kesenian beluk di Kampung Adat Cikondang, Kabupaten Bandung, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi kesenian beluk, Proses terjadinya kesenian beluk dan respon dari seniman beluk dan masyarakat Cikondang terhadap transformasi kesenian beluk di Kampung Adat Cikondang, Kabupaten Bandung. Metode penelitian menggunakan metode sejarah dengan menggunakan langkah-langkah penelitian seperti heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini ialah Pertama, Kesenian beluk Cikondang mulai berkembang pada tahun 1940-an dengan berdirinya kelompok kesenian beluk Mitra Saluyu, pada tahun 1980-an kesenian beluk Cikondang hampir punah, kesenian beluk Cikondang aktif kembali ditandai berdirinya kelompok kesenian beluk Wargi Saluyu pada tahun 1940. Kedua, Transformasi kesenian beluk Cikondang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal, faktor eksternal merupakan faktor dari luar seniman kesenian beluk dan faktor internal merupakan faktor dari dalam seniman kesenian beluk yang mendorong melakukan transformasi sebagai upaya strategi pelestarian kesenian beluk Cikondang. Ketiga, proses transformasi kesenian beluk Di Kampung Adat Cikondang, fungsi awalnya sebagai ritual menjadi pertunjukan ditandai dengan kesenian beluk Cikondang yang tampil di acara Wisuda Universitas Padjadjaran tahun 1940 dan setelah tampil di acara-acara pertunjukan lainnya. Keempat, transformasi fungsi kesenian beluk Cikondang ini direspon dengan baik oleh seniman beluk Cikondang dan masyarakat Cikondang. Kata Kunci: Kesenian Beluk Cikondang, Kampung Adat Cikondang, Transformasi ABSTRACT This thesis is entitled "The Transformation of Beluk Art in Indigenous Village Cikondang Bandung Regency from Ritual to Performance 1940-2021". This research was motivated by the author wanting to understand the transformation of the function of beluk art in Cikondang Traditional Village. The purpose of this study is to trace the history of beluk art in Kampung Adat Cikondang, Bandung Regency, analyze the factors that caused the transformation of beluk art, the process of beluk art and the response of beluk artists and the Cikondang community to the transformation of beluk art in Kampung Adat Cikondang, Bandung Regency. The research method uses the historical method by using research steps such as heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results of this study are First, Cikondang beluk art began to develop in the 1940s with the establishment of the Mitra Saluyu beluk art group, in the 1980s the art of Cikondang beluk was almost extinct, the Cikondang beluk art was active again marked by the establishment of the Wargi Saluyu beluk art group in 1940. Second, the transformation of the art of beluk Cikondang is influenced by two factors, namely external factors and internal factors, external factors are factors from outside the beluk art artist and internal factors are factors from within the beluk art artist that encourage transformation as an effort to preserve the art of beluk Cikondang. Third, the transformation process of beluk art in Cikondang Traditional Village, its initial function as a ritual into a performance was marked by the Cikondang beluk art which performed at the Padjadjaran University Graduation ceremony in 1940 and after performing at other performance events. Fourth, the transformation of the Cikondang beluk art function was responded well by the Cikondang beluk artists and the Cikondang community. Keywords: Beluk Cikondang Art, Cikondang Traditional Village, Transformation
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | Sinta id Didin Saripudin 598436 Sinta id Iing Yulianti 5992636 |
Uncontrolled Keywords: | Transformasi Kesenian Beluk, Kesenian Beluk, Kampung Adat Cikondang |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Asep Jafar Setiadi |
Date Deposited: | 02 May 2024 08:18 |
Last Modified: | 02 May 2024 08:18 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/116820 |
Actions (login required)
View Item |