PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN TERHADAP TINGKAT BAHAYA BANJIR DI SUB DAS CIKERUH PERIODE TAHUN 2018-2023 MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2 DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Andien Rahmalia, - (2024) PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN TERHADAP TINGKAT BAHAYA BANJIR DI SUB DAS CIKERUH PERIODE TAHUN 2018-2023 MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2 DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SIG_2000039_Title.pdf

Download (400kB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Chapter1.pdf

Download (275kB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (176kB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Chapter3.pdf

Download (652kB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Chapter5.pdf

Download (133kB)
[img] Text
S_SIG_2000039_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Sub DAS Cikeruh merupakan salah satu sub DAS Citarum yang wilayahnya mencakup Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Sub DAS Cikeruh mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daerah resapan air. Beberapa kecamatan di Sub DAS Cikeruh menjadi pusat perekonomian yang terus mengalami perkembangan, hal tersebut akan menimbulkan tekanan yang semakin besar terhadap pemanfaatan lahan di Sub DAS Cikeruh. Adanya perubahan pemanfataan lahan dari lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun yang didominasi oleh perumahan, perguruan tinggi, dan industri. Perubahan lahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ekologis di Kawasan Sub DAS Cikeruh, hal tersebut ditandai dengan munculnya dampak negatif berupa erosi dan banjir. Tujuan penelitian ini adalah 1) Memetakan perubahan wilayah akibat alih fungsi lahan dan sebaran bahaya banjir di wilayah SUB DAS Cikeruh pada tahun 2018 dan 2023, 2) Menganalisis pengaruh alih fungsi lahan dan sebaran bahaya banjir di wilayah Sub DAS Cikeruh pada tahun 2018 dan 2023. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis yaitu digitasi citra dan overlay parameter untuk menentukan sebaran bahaya banjir. Parameter yang digunakan untuk menentukan sebaran bahaya banjir diantaranya penggunaan lahan, curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan kerapatan sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Mayoritas penggunaan lahan yang ada di wilayah Sub DAS Cikeruh yaitu permukiman dan sawah, permukiman pada tahun 2023 mengalami penambahan luasan sebesar 399 ha, 2) Terdapat tiga klasifikasi bahaya banjir yang ada di Sub DAS Cikeruh yaitu kurang bahaya, bahaya, dan sangat bahaya. Hampir sebagian besar wilayah Sub DAS Cikeruh berada dalam klasifikasi bahaya. Pada tahun 2023 terdapat penambahan luas pada klasifikasi bahaya banjir sebesar 33,35 ha dan 3) Perubahan penggunaan lahan mempunyai hubungan yang signifikan dengan bahaya banjir. Citra yang digunakan untuk melakukan digitasi diharapkan menggunakan citra satelit resolusi tinggi supaya lebih jelas untuk mendigitasi setiap penggunaan lahannya. The Cikeruh sub-watershed is one of the Citarum sub-watersheds that covers Bandung Regency, Bandung City, and Sumedang Regency. The Cikeruh Subwatershed has a very important role as a water catchment area. Several sub-districts in the Cikeruh Subwatershed have become economic centers that continue to experience development, which will cause greater pressure on land use in the Cikeruh Subwatershed. There is a change in land use from undeveloped land to built-up land dominated by housing, universities, and industry. These land changes can cause a decrease in ecological functions in the Cikeruh Sub Watershed Area, this is characterized by the emergence of negative impacts in the form of erosion and flooding. The objectives of this research are 1) Mapping changes in the area due to land use change and the distribution of flood hazards in the Cikeruh Sub Watershed area in 2018 and 2023, 2) Analyzing the influence of land use change and the distribution of flood hazards in the Cikeruh Sub-watershed area in 2018 and 2023. The method used is a quantitative method with a remote sensing approach and geographic information systems, namely image digitization and parameter overlay to determine the distribution of flood hazards. The parameters used to determine the distribution of flood hazards include land use, rainfall, slope, soil type, and river density. The results showed that: 1) The majority of land uses in the Cikeruh Subwatershed area are settlements and rice fields, settlements in 2023 experienced an additional area of 399 ha, 2) There are three classifications of flood hazards in the Cikeruh Subwatershed, namely less hazardous, hazardous, and very hazardous. Almost most of the Cikeruh Subwatershed area is in the hazard classification. In 2023 there was an additional area in the flood hazard classification of 33.35 ha and 3) Land use change has a significant relationship with flood hazard. The imagery used for digitizing is expected to use high-resolution satellite imagery so that it is clearer to digitize each land use.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing Lili Somantri: 5995390 Hendro Murtianto : 6115607
Uncontrolled Keywords: Penggunaan Lahan, Banjir, Sistem Informasi Geografis. Land Use, Flood, Geographic Information System
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi
Depositing User: Andien Rahmalia
Date Deposited: 28 Mar 2024 03:15
Last Modified: 28 Mar 2024 03:15
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/116466

Actions (login required)

View Item View Item