KEBEBASAN BERPENDAPAT DAN BEREKSPRESI WARGA NEGARA DI RUANG PUBLIK: Studi Kasus Penghapusan Mural Kritik di Bandung dan Yogyakarta

Nurul Yunita, - (2024) KEBEBASAN BERPENDAPAT DAN BEREKSPRESI WARGA NEGARA DI RUANG PUBLIK: Studi Kasus Penghapusan Mural Kritik di Bandung dan Yogyakarta. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PKN_2010235_Title.pdf

Download (720kB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Chapter1.pdf

Download (338kB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (483kB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Chapter3.pdf

Download (618kB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Chapter5.pdf

Download (202kB)
[img] Text
T_PKN_2010235_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (5MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

ABSTRAK Nurul Yunita (NIM 2010235). Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi Warga Negara di Ruang Publik (Studi Kasus Penghapusan Mural Bernuansa Kritik di Bandung dan Yogyakarta) Periode Agustus-September 2021, penghapusan mural dengan muatan kritik, dihapus oleh pihak berwajib. Fenomena penghapusan mural bertuliskan “Jokowi 404: Not found” memantik gerakan rakyat dan seniman untuk membuat lomba mural bertajuk #dibungkam. Penghapusan mural dianggap mencederai kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia. Tujuan penelitian ini mengungkapkan penyebab mural yang dihapus sebagai medium kebebasan berekspresi, menelusuri peran mural sebagai sarana berekspresi yang dapat meningkatkan kesadaran warga negara terhadap kondisi yang ada di sekitarnya. Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat membuatn warga negara memiliki perspektif serta batasan dalam menjalankan hak asasinya dari perspektif Pendidikan Kewarganegaraan. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Partisipan penelitian terdiri dari seniman mural di Bandung dan Yogyakarta, komunitas mural, gerakan rakyat, akademisi bidang seni rupa, akademisi bidang Pendidikan Kewarganegaraan, dan pihak pemerintah kota. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan mural kritik muncul sebagai bentuk keresahan warga negara yang berprofesi sebagai seniman mural untuk ikut berkontribusi merespons isu yang ada melalui karya seni. Penghapusan mural kritik dinilai sebagai indikator dari rezim yang reaktif terhadap ekspresi warga negara. Mural sendiri merupakan medium menyampaikan ekspresi warga negara di ruang publik yang bertujuan untuk mengedukasi, menambah estetika suatu tempat yang mendukung kehidupan warga negara. Dampak dari adanya mural kritik dapat meningkatkan kesadaran warga negara (civic literacy) terhadap isu sosial yang ada disekitarnya, meningkatkan partisipasi warga negara (civics participation) dalam mengungkapkan ekspresinya dan kreativitasnya dalam bentuk seni visual. Kata kunci: mural kritik, kebebasan berekspresi, ruang publik, warga negara ABSTRACT Nurul Yunita (NIM 2010235). Freedom of Opinion and Expression of Citizens in Public Spaces (Study Case on the Elimination of Murals with Criticism in Bandung and Yogyakarta) The authorities removed the period August–September 2021, the removal of murals with a charge of criticism. The phenomenon of removing murals with the inscription "Jokowi 404: Not found" makes people and artists move to create a #silenced mural contest. The removal of murals hurts freedom of opinion and expression in Indonesia. This study aims to reveal the cause of critical murals as a medium of freedom of expression, tracing the role of murals as a means of expression that can increase citizens' awareness of the surrounding conditions. Then, this study aims to give citizens perspectives and limits in exercising their rights from the standpoint of Civic Education. Then, this research method uses case studies. Research participants include mural artists in Bandung and Yogyakarta, mural communities, folk movements, art academics, citizenship education academics, and the city government. This research collects data techniques with interviews and observations. Research results show that the mural of criticism is emerging as a form of agitation among citizens who work as mural artists to contribute to responding to existing issues through artwork. The removal of critique murals is considered an indicator of a regime that is reactive to the expression of citizens. The mural itself is a medium of conveying the expressions of citizens in public spaces that aim to educate, adding to the aesthetics of a place that supports citizens' lives. The impact of a mural of criticism can increase citizens' awareness of the social issues surrounding it, increasing citizens' participation in expressing their expression and creativity in the form of visual arts. Keywords: mural criticism, freedom of expression, public space, citizens

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=id&user=Sk-nXBsAAAAJ ID Dosen Pembimbing: Cecep Darmawan: 5989822 Leni Anggraeni: 5988484
Uncontrolled Keywords: mural kritik, kebebasan berekspresi, ruang publik, warga negara, Pendidikan Kewarganegaraan mural criticism, freedom of expression, public space, citizens, civic education
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan
Depositing User: Nurul Yunita
Date Deposited: 19 Feb 2024 03:56
Last Modified: 19 Feb 2024 03:56
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/115327

Actions (login required)

View Item View Item