HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP POLA PERSEBARAN TINDAKAN KRIMINALITAS DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG TAHUN 2022

    Mochamad Ari Wibowo, - (2023) HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP POLA PERSEBARAN TINDAKAN KRIMINALITAS DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG TAHUN 2022. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Kriminalitas merupakan segala bentuk perbuatan yang melanggar norma hukum
    yang berlaku, berkaitan dengan perbuatan merampas hak orang, termasuk juga
    perbuatan yang merugikan secara fisik yang dilakukan secara sadar. Tingginya
    kasus kriminalitas di suatu wilayah sangat erat kaitannya dengan kepadatan
    penduduk pada wilayah tersebut. Hal ini dapat terjadi akibat penduduk yang
    bertambah akan tetapi kebutuhan akan sumber dayanya terbatas sehingga
    cenderung mengalami permasalahan ekonomi yang beujung pada tindakan
    kriminalitas. Tingginya kepadatan penduduk di kecamatan coblong membuat usaha
    untuk meningkatkan kualitas penduduk menjadi lebih sulit. Tingkat pendidikan
    yang lebih tinggi berpotensi mengurangi tindakan kriminalitas. Pendidikan yang
    baik dapat meningkatkan kesadaran hukum, memperkuat nilai-nilai etika, dan
    membekali individu dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencari
    pekerjaan yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
    hubungan kepadatan penduduk dan tingkat pendidikan terhadap pola persebaran
    tindak kriminalitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan
    pembuatan peta overlay, lalu dianalisis secara statistic menggunakan autokorelasi
    spasial. Berdasarkan hasil analisis data, Kecamatan memiliki kepadatan penduduk
    tertinggi di Kota Bandung, dengan kelurahan Cipaganti sebagai wilayah dengan
    kepadatan penduduk tertinggi dan tingkat pendidikan di Kecamatan Coblong
    didominasi oleh tingkat pendidikan menengah di setiap kelurahannya. Berdasarkan
    peta overlay, Kelurahan Dago menjadi kelurahan dengan tingkat kriminalitas
    tertinggi dan Kelurahan Lebak Siliwangi menjadi kelurahan dengan tingkat
    kriminalitas terendah. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan
    autokorelasi spasial di ArcGIS, menunjukan hasil indeks Moran sebesar 0,9091
    dengan p-value sebesar 0,0 yang mengindikasikan adanya pola spasial positif yang
    kuat dalam data yang dianalisis, dan pola tersebut memiliki signifikansi yang tinggi
    terhadap setiap variabelnya.
    Criminality encompasses all forms of actions that violate prevailing legal norms,
    related to depriving individuals of their rights, including physically harmful actions
    carried out consciously. The high incidence of criminal activity in a particular area
    is closely linked to the population density of that area. This can occur due to an
    increasing population, but limited resources, leading to economic challenges that
    often result in criminal behavior. The high population density in the Coblong
    district makes efforts to improve the quality of the population more challenging.
    Higher levels of education have the potential to reduce criminal activity. Good
    education can enhance legal awareness, strengthen ethical values, and equip
    individuals with the skills needed to find suitable employment. This study aims to
    examine the relationship between population density and educational levels in the
    distribution patterns of criminal activities. The study employs a quantitative
    descriptive method and the creation of overlay maps, followed by statistical
    analysis using spatial autocorrelation. Based on the data analysis, the district has
    the highest population density in the city of Bandung, with the Cipaganti subdistrict having the highest population density, and the education level in the
    Coblong district is predominantly at the secondary level in each sub-district.
    According to the overlay map, the Dago sub-district has the highest crime rate,
    while the Lebak Siliwangi sub-district has the lowest crime rate. Based on the
    statistical analysis using spatial autocorrelation in ArcGIS, the Moran's Index
    yielded a value of 0.9091 with a p-value of 0.0, indicating a strong positive spatial
    pattern in the analyzed data, and this pattern is highly significant for each variable.

    [thumbnail of S_GEO_1906090_Title.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Title.pdf

    Download (466kB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Chapter1.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Chapter1.pdf

    Download (207kB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Chapter2.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Chapter2.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (246kB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Chapter3.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Chapter3.pdf

    Download (481kB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Chapter4.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Chapter4.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (2MB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Chapter5.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Chapter5.pdf

    Download (154kB)
    [thumbnail of S_GEO_1906090_Appendix.pdf] Text
    S_GEO_1906090_Appendix.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (659kB)
    Official URL: http://repository.upi.edu
    Item Type: Thesis (S1)
    Additional Information: Sinta ID: 5979213 Sinta ID: 6123032
    Uncontrolled Keywords: Kriminalitas, Kepadatan Penduduk, Pendidikan Crime, Population Density, Education
    Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
    L Education > L Education (General)
    Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
    Depositing User: Mochamad Ari Wibowo
    Date Deposited: 23 Jan 2024 04:48
    Last Modified: 23 Jan 2024 04:48
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/114550

    Actions (login required)

    View Item View Item