UPAYA KIYAI MEMBINA AKHLAQ SANTRI MELALUI KEGIATAN PENGAJIAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN KEMPEK CIREBON

Abdulkadir, H. Rosyidi (2013) UPAYA KIYAI MEMBINA AKHLAQ SANTRI MELALUI KEGIATAN PENGAJIAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN KEMPEK CIREBON. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Title.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Abstract.pdf

Download (299kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Table_Of_Content.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Chapter1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
T_PU_8832084_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Chapter3.pdf

Download (487kB) | Preview
[img] Text
T_PU_8832084_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Chapter5.pdf

Download (542kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_8832084_Bibliography.pdf

Download (360kB) | Preview
[img] Text
T_PU_8832084_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (524kB)

Abstract

Pesantren Kempek Cirebon, sejak berdiri pada awal abad ke-19 (1908) tetap konsisten sebagai pesantren tradisional dengan berbagai ciri khas yang dimilikinya yaitu model pengajaran al-quran dan pengajaran ilmu alat {nahwu dan sharaf). Walaupun pesantren Kempek termasuk jenis pesantren tradisional, tetapi dalam pelaksanaan program pembelajarannya menggunakan sistem kelas atau kelompok belajar yaitu kelompok belajar al-quran, kelompok belajar ilmu alat dan kelompok belajar kitab kuning fiqh di mana masing-masing kelompok memiliki peringkat. Ciri khas lainnya yaitu pembinaan akhlaq secara intensif kepada para santrinya dan penegakkan qanuunul /ra'/W (peraturan pesantren) yang ketat. Sebagai lembaga pendidikan tradisional yang hidup di tengah-tengah masyarakat modern, diduga terjadi beberapa masalah yaitu 1) sistem pembelajaran yang tidak merujuk kepada suatu teori pendidikan tertentu, sehingga sasarannya tidak jelas, 2) pembinaan akhlaq dan penegakkan qaanunul ma'hadyang ketat sehingga banyak santri yang sulit beradaptasi. Dari ketiga masalah ini, maka masalah penelitian ini adalah bagaimana sistem pembinaan akhlaq yang dilakukan kiai sehingga santri merasa betah di pesantren Kempek. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis berusaha menggali upaya dan motivasi kiai dalam membina akhlaq santri. Pelaksanaan penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, sedangkan obyek peneiitiannya adalah para kiai, santri, alumni, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah yang ada di lingkungan pesantren Kempek. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis melakukan wawancara mendalam, observasi mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) pembelajaran yang berlangsung di pesantren Kempek adalah memperioritaskan program inti meliputi pembelajaran alquran, pembelajaran nahwu-sharafdan pembelajaran kitab kuning. Pada program inti, metode yang digunakan adalah perpaduan antara rnetode sorogan dan hafalan; sedangkan pada pembelajaran kitab kuning; digunakan metode halaqah dan bandungan. 2) Pembinaan akhlaq yang dilakukan kiai terhadap santri adalah kiai berusaha keras menanamkan sikap dan perilakunya yang sesuai dan/atau berujuk kepada ajaran Islam dan perilaku sosiai yang selama ini dijadikan sebagai pedoman bagi Dara santri di lingkungan pesantren Kempek. 3) Santri sebelum memperoleh pembinaan akhlaq dari kiai, mereka shalat fardlu berjamaaahnya sering terlambat, jarang tadarrus al-quran, berbaju lengan pendek, berambut kepala panjang, dan sering berkata tidak sopan. Tapi setelah akhlaqnya dibina, mereka tekun belajar dan mempelajari berbagai kitab kuning di masjid, taat beribadah yaitu segera dalam mengikuti shalat fardlu berjamaah, selalu melaksanakan shalat sunnah, gamar puasa sunah Senin dan Kemis, berpakaian sopan dan berkata jujur. 4) Relevansi antara mated inti dengan akhlaq sebelum dan sesudah menjadi santri adalah, santri diyakinkan bahwa al-quran dan beberapa kitab kuning terkandung nilai akhlaq yang luhur sehingga bagi yang mempelajarinya akan memiliki perangai yang sesuai dengan al-quran dan kitab kuning yang dipelajarinya. Temuan-temuan yang dianggap perlu untuk dipublikasikan antara lain, 1) santri yang telah tammat al-quran ia memiliki kekhasan tersendiri dalam bacaan al-qurannya yaitu model "Kempekan", 2) santri yang belum atau tidak hafal terhadap mated program inti (al-quran dan tashrif nahwu sharaf) dikenakan hukuman klentung yaitu kakinya dipukul dengan sapu lidi/panjalin kemudian duduknya dipisahkan dari teman-temannya dan tidak boleh pulang sampai proses pengajian selesai, 3) di pondok Kempek terdapat wilayah atau jalan khusus bagi santri putra dan santri putri. Santri yang melalui jaian memasuki wilayah yang bukan jalan atau wilayahnya dikenakan hukuman. Mengakhiri tesis ini, penulis merekomendasikan kepada pimpinan pesantren Kempek agar 1) dalam memberikan hukuman berupa klentung, sebaiknya ditanyakan dahulu kepada santri sebab ketidak siapanan/hafalannya itu apakah karena sakit, karena lalai atau karena sengaja. Hukuman klentung, baiknya dikenakan kepada santri yang ketidak siapan/hafalannya itu karena kesengajaan, karena itu bagi sakit atau lalai jangan diberikan hukuman klentung. 2) Salah satu peraturan bagi santri Kempek adalah, tidak boleh memasuki lembaga pendidikan sekolah kecuali hanya mengikuti pengajian (pendidikan) yang telah ditetapkan. Seyogianya santri diberikan kesempatan untuk belajar di lembaga pendidikan yang ada di lingkungan pesantren Kempek, sehingga santri kelak akan memiliki dua pengetahuan sekaligus yaitu memperoleh pengetahuan keagamaan dari pesantren Kempek dan memperoleh pengetahuan umum dari lembaga pendidikan sekolah.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 28 Aug 2013 04:48
Last Modified: 28 Aug 2013 04:48
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1144

Actions (login required)

View Item View Item