KEPEMIMPINAN GURU, IKLIM ORGANISASI KELAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU BELAJAR SISWA : Suatu Studi Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat

Irsyad, (2013) KEPEMIMPINAN GURU, IKLIM ORGANISASI KELAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU BELAJAR SISWA : Suatu Studi Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Title.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Abstract.pdf

Download (355kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Table_Of_Content.pdf

Download (251kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Chapter1.pdf

Download (980kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_9232005_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Chapter3.pdf

Download (682kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_9232005_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Chapter5.pdf

Download (883kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_9232005_Bibliography.pdf

Download (352kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_9232005_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)

Abstract

Latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah bahwa usaha peningkatan mutu pendidikan tidak hanya dilakukan pada tingkat makro, tetapi dapat juga dilakukan pada tingkat mikro. Menyadari banyaknya permasa lahan pendidikan yang ditemui pada tingkat mikro, menuntut berbagai pihak yang terkait untuk mencarikan jalan pemecahannya. Salah satu di antara berbagai permasalahan tersebut adalah ciutnya peran guru dalam proses pengembangan potensi pribadi peserta didik. Terlihat adanya kecenderungan bahwa peran guru, khususnya di sekolah dasar hanya memberikan informasi {information given) bagi para peserta didiknya. Kalau seandainya kenyataan ini benar adanya, maka jelas akan membawa dampak kurang baik bagi para siswanya, misalnya suasana kelas yang kaku dan perilaku belajar yang pasif. Disadari bahwa banyak faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan tersebut, baik dari lingkungan internal maupun dari lihgkungan eksternal. Pada kesempatan ini akan mencoba mendekati permasalahan itu dari sudut perilaku kepemimpinan guru dan iklim organisasi kelas, serta bagaimana hubungannya dengan perilaku belajar siswa. Maka dari itu, fokus permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ter diri dari tiga variabel, yaitu : variabel kepemimpinan guru, variabel iklim organisasi kelas (sebagai predictor variabel), serta perilaku belajar siswa (sebagai dependent variabel). Tinjauan kepustakaan yang dikemukakan dalam peneli tian ini sebagai dasar pijakan adalah teori-teori yang berhubungan dengan perilaku kepemimpinan, iklim organisasi, dan perilaku belajar serta keterhubungan masing-masingnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan pedoman observasi sebagai alat pengumpul datanya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan konsep-konsep teori yang relevan, disamping juga mempedomani kuesioner-kuesioner yang telah ada. Kuesioner (angket tertutup) ini digunakan untuk menjaring data kepemimpinan guru serta iklim organisasi kelas. Sedangkan data perilaku bela jar siswa dijaring dengan menggunakan pedoman observasi yang disusun oleh Flanders. Yang menjadi anggota unit populasi adalah guru-guru sekolah dasar beserta muridnya di kecamatan Tilatang Kamang. Dengan menarik sampel dari populasi terse but, didapat 15 buah sekolah dan untuk setiap sekolah yang terpilih menjadi sampel diambil 3 kelas dari masing-masing nya, yaitu kelas II, IV, dan IV. Dari hasil-hasil perhitungan uji normalitas dan linieritas diperoleh bahwa distribusi data dari ketiga variabel yang diteliti ternyata berdistribusi normal dan linier. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel kepemim pinan adalah 142,49 dengan simpangan baku 8.26. 2. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel iklim organisasi kelas adalah 144,62 dengan simpangan baku sebesar 10,61. 3. Rata-rata skor hasil observasi terhadap perilaku belajar siswa adalah 185,38 dengan simpangan baku sebesar 17,25. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan guru dengan perilaku belajar siswa. Adapun angka korelasinya adalah cukup kuat, yaitu sebesar 0.536. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan guru dengan iklim organisasi kelas dengan korelasi yang cukup kuat, yaitu sebesar 0.559. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi kelas dengan perilaku belajar siswa, walaupun lemah yaitu sebesar 0.295. 7. Dilihat secara bersama-sama, tingkat keterhubungan kepe mimpinan guru dan iklim organisasi kelas terhadap perila ku belajar siswa, juga menunjukkan terdapatnya hubungan yang signifikan dan cukup kuat. Adapun angka korelasinya adalah sebesar 0.542. 8. Ditinjau dari segi jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), umur (kurang dari 40 tahun dan di atas 40 tahun), serta dari segi masa kerja (kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun), hasil perhitungan uji beda untuk ketiga variabel menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sehubungan dengan temuan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kepemimpinan guru pada sekolah dasar di kecamatan Tilatang Kamang ternyata berpengaruh positif terhadap perilaku belajar siswa, walaupun pengaruh atau sumbangan yang diberikannya belum maksimal. Demikian juga halnya dengan iklim organisasi kelas. Berdasakan temuan dan kesimpulan penelitian ini dikemukakan bebera pa rekomendasi terhadap berbagai pihak, seperti guru, kepala sekolah, lembaga pendidikan yang mencetak calon guru sekolah dasar maupun kepada pihak pengelola lainnya. Rekomendasi tersebut adalah : (a) guna meningkatkan perilaku belajar siswa dan ataupun menciptakan iklim kelas yang kondusif, hendaknya guru berusaha menerapkan perilaku kepemimpinan yang bersifat situasional. Untuk terciptanya hal itu, guruguru perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tentang kepemimpinan ini, baik yang dilaksanakan secara formal maupun informal atau atas inisiatif dari pribadi guru masing-masing. Demikian juga halnya dengan kiat-kiat untuk menciptakan iklim organisasi kelas, yang memungkinkan para siswa dapat belajar dengan menyenangkan. (b) bagi kepala sekolah, penilik, atau pihak Kandepdikbud dan Dinas Dikbud kecamatan dalam memberikan bantuan, bimbingan, dan pembinaan perlu memperhatikan faktor kepemimpinan guru dan iklim organisasi ini. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan pelatihan-pelatihan khusus sehubungan dengan masalah kepe mimpinan ini. (c) lembaga pendidikan prajabatan (khususnya D-II PGSD) yang mempunyai peranan mempersiapkan calon guru yang kualified merupakan salah satu faktor eksternal yang turut membentuk kepemimpinan calon guru tersebut. Untuk ini perlu dilakukan suatu studi guna menjembatani masalah kepe mimpinan guru di lapangan dengan program yang disusun dan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan tersebut. Kiranya hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk peningkatan mutu pendidikan umumnya dan proses belajar mengajar khususnya. Mudah-mudahan Tuhan memperkenankannya.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 29 Aug 2013 00:52
Last Modified: 29 Aug 2013 00:52
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1138

Actions (login required)

View Item View Item