Nisa Eka Prasinta, - (2012) RITUAL KAWIN CAI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Salah satu tradisi yang kini masih dipertahankan keberadaannya dan
bertarung dengan arus globalisasi serta budaya Barat adalah ritual Kawin Cai yang
terdapat di Desa Babakanmulya, Kabupaten Kuningan. Tradisi ini awalnya
dilakukan pada zaman kerajaan Prabu Siliwangi untuk mengatasi kekeringan yang
terjadi pada musim kemarau. Hingga kini tradisi tersebut masih dipertahankan dan
dilaksanakan sekali dalam setiap tahunnya.
Penelitian ini mengkaji beberapa masalah, di antaranya latar belakang
terciptanya ritual Kawin Cai, makna ritual Kawin Cai, dan proses berlangsungnya
ritual Kawin Cai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriftif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Adapun lokasi penelitian
terdapat di Desa Babakanmulya, dan Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, ritual Kawin Cai dilakukan sejak
zaman Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi sendiri merupakan tokoh pertama atau
penggagas yang melakukan ritual Kawin Cai. Ritual Kawin Cai yang dilakukan
oleh Prabu Siliwangi bertujuan untuk meminta turunnya hujan agar lahan
persawahan, kebun dan ladang tidak mengalami kekeringan, serta masyarakat
tidak mengalami kesulitan dalam kebutuhan akan air sebagai sumber utama
kehidupan.
Makna ritual Kawin Cai bagi masyarakat Desa Babakanmulya, Kabupaten
Kuningan, yakni sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas anugerah air yang berlimpah sebagai sumber utama kehidupan manusia.
Selain itu, ritual Kawin Cai bennakna sebagai upaya menghargai dan
menghonnati air dengan tidak menghambur-hamburkannya. Proses ritual Kawin
Cai sendiri diawali dengan mengambil air dari Balong Dalem, kemudian menuju
ke Cibulan untuk mengambil air dari mata air tujuh sumur, setelah itu kembali
lagi ke Balong Dalem, tepatnya di mata air Tirtayatra, kedua air dari Balong
Dalem dan tujuh sumur tersebut ditumpahkan. Proses ritual Kawin Cai juga
melibatkan pertunjukan kesenian, yakni tari-tarian tradisi sebagai pelengkap dari
aktivitas ritual Kawin Cai.
![]() |
Text
S_STR_0804626_Title.pdf Download (381kB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Chapter 1.pdf Download (482kB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (742kB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Chapter 3.pdf Download (391kB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Chapter 5.pdf Download (56kB) |
![]() |
Text
S_STR_0804626_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (586kB) |
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen pembimbing: 6682409 : YOYOH SITI MARIAH |
Uncontrolled Keywords: | ritual kawin cai |
Subjects: | L Education > L Education (General) > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mirnawati_SMK Cipongkor |
Date Deposited: | 03 Jan 2024 04:41 |
Last Modified: | 03 Jan 2024 04:41 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/113427 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |