Nisa Eka Prasinta, - (2012) RITUAL KAWIN CAI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_STR_0804626_Title.pdf Download (381kB) |
|
Text
S_STR_0804626_Chapter 1.pdf Download (482kB) |
|
Text
S_STR_0804626_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (742kB) |
|
Text
S_STR_0804626_Chapter 3.pdf Download (391kB) |
|
Text
S_STR_0804626_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_STR_0804626_Chapter 5.pdf Download (56kB) |
|
Text
S_STR_0804626_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (586kB) |
Abstract
Salah satu tradisi yang kini masih dipertahankan keberadaannya dan bertarung dengan arus globalisasi serta budaya Barat adalah ritual Kawin Cai yang terdapat di Desa Babakanmulya, Kabupaten Kuningan. Tradisi ini awalnya dilakukan pada zaman kerajaan Prabu Siliwangi untuk mengatasi kekeringan yang terjadi pada musim kemarau. Hingga kini tradisi tersebut masih dipertahankan dan dilaksanakan sekali dalam setiap tahunnya. Penelitian ini mengkaji beberapa masalah, di antaranya latar belakang terciptanya ritual Kawin Cai, makna ritual Kawin Cai, dan proses berlangsungnya ritual Kawin Cai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Adapun lokasi penelitian terdapat di Desa Babakanmulya, dan Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, ritual Kawin Cai dilakukan sejak zaman Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi sendiri merupakan tokoh pertama atau penggagas yang melakukan ritual Kawin Cai. Ritual Kawin Cai yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi bertujuan untuk meminta turunnya hujan agar lahan persawahan, kebun dan ladang tidak mengalami kekeringan, serta masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam kebutuhan akan air sebagai sumber utama kehidupan. Makna ritual Kawin Cai bagi masyarakat Desa Babakanmulya, Kabupaten Kuningan, yakni sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah air yang berlimpah sebagai sumber utama kehidupan manusia. Selain itu, ritual Kawin Cai bennakna sebagai upaya menghargai dan menghonnati air dengan tidak menghambur-hamburkannya. Proses ritual Kawin Cai sendiri diawali dengan mengambil air dari Balong Dalem, kemudian menuju ke Cibulan untuk mengambil air dari mata air tujuh sumur, setelah itu kembali lagi ke Balong Dalem, tepatnya di mata air Tirtayatra, kedua air dari Balong Dalem dan tujuh sumur tersebut ditumpahkan. Proses ritual Kawin Cai juga melibatkan pertunjukan kesenian, yakni tari-tarian tradisi sebagai pelengkap dari aktivitas ritual Kawin Cai.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen pembimbing: 6682409 : YOYOH SITI MARIAH |
Uncontrolled Keywords: | ritual kawin cai |
Subjects: | L Education > L Education (General) N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mirnawati_SMK Cipongkor |
Date Deposited: | 03 Jan 2024 04:41 |
Last Modified: | 03 Jan 2024 04:41 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/113427 |
Actions (login required)
View Item |