PANDANGAN TERHADAP KEMATIAN PADA WANITA USIA LANJUT :SEBUAH STUDI ANALISIS EKSISTENSIA

Arlina Indarti, - (2008) PANDANGAN TERHADAP KEMATIAN PADA WANITA USIA LANJUT :SEBUAH STUDI ANALISIS EKSISTENSIA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_psi_045640_table_of_content.pdf

Download (241kB)
[img] Text
s_psi_045640_chapter1.pdf

Download (257kB)
[img] Text
s_psi_045640_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (289kB)
[img] Text
s_psi_045640_chapter3.pdf

Download (251kB)
[img] Text
s_psi_045640_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (358kB)
[img] Text
s_psi_045640_chapter5.pdf

Download (244kB)
[img] Text
s_psi_045640_bibliography.pdf

Download (244kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Latar belakang diadakannya penelitian ini karena pada kenyataannya banyak orang, bahkan lansia menganggap kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, karena mati berarti berakhirnya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan kematian pada individu lansia, untuk melihat ada tidaknya kecemasan dalam menghadapi kematian, dan memahami pengaruh yang ditimbulkan dari pandangan dan kecemasan akan kematian terhadap kebermaknaan hidup dirinya Penelitian ini menggunakan metode analisis Eksistensial dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah seorang wanita yang berusia 86 tahun tanpa keluarga dan hidup di Panti Wredha Budi Pertiwi. Instrumen yang digunakan berupa wawancara tidak terstruktur dan observasi sebagai pelengkap data. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: (1) M memandang kematian sebagai seseorang yang humanis. M memandang kematian sebagai sesuatu hal yang sudah merupakan kepastian yang sudah ditetapkan oleh Tuhan (Allah SWT), karena seperti yang ia yakini di dalam agamanya, bahwa semua yang hidup pasti akan mati dan kematian telah ditentukan oleh Sang Pencipta manusia, bahkan sebelum manusia tersebut dihidupkan. (2) M mengalami rasa takut dan cemas. Alasan munculnya rasa cemas dan takut adalah karena M tidak tahu kapan datangnya kematian dan bagaimana keadaannya nanti saat kematian datang menjemputnya. Selain itu rasa takut M juga muncul karena M masih memiliki keterikatan yang kuat dengan “umwelt & eigenwelt” objek di luar dirinya yaitu keluarganya. M belum cukup bisa melepas keberadaannya di dunia bersama dengan keluarganya. (3) Dengan melihat pada berbagai pandangan dalam hidup M, baik itu terhadap kematian maupun rasa cemas, penyesalan dan rasa takut yang dirasakan M, dapat disimpulkan bahwa M, menerima segala jalan hidupnya sebagai sesuatu yang utuh (integrity). Menjalani kematian adalah salah satu bagian dari menjalani eksistensi hidupnya. Dengan menerima semua perjalanan kehidupannya dengan bahagia, serta menerima kematian, makna eksistensi diri M menjadi terpenuhi. Sehingga dengan begitu dapat dikatakan bahwa pribadi M cukup terintegritas, karena subjek tidak larut begitu dalam dalam penyesalannya, justru ia berusaha menggantinya dengan mendekatkan diri pada Tuhan (Allah SWT) dan yakin terhadap ketentuan-ketentuan-Nya, serta selalu berdo’a untuk keluarganya. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada pihak panti untuk memfasilitasi penerimaan kematian pada penghuni panti dengan kegiatan keagamaan dan pelatihan persiapan menghadapi kematian. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian yang serupa dengan subjek yang lebih luas, waktu yang lebih lama, dan metode yang berbeda.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing SRI PURNAMAWATI: - VINA ADRIANY: 5979511
Uncontrolled Keywords: KEMATIAN, WANITA USIA LANJUT, EKSISTENSIA.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Program Studi Psikologi
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 18 Oct 2023 08:18
Last Modified: 18 Oct 2023 08:18
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/111052

Actions (login required)

View Item View Item