PENATAAN FASILITAS WISATA DI SITUS BERSEJARAH: Studi Kasus Kawasan Stasiun Pemancar Radio Malabar

Rahmadean Alifani Purwatiana, - (2023) PENATAAN FASILITAS WISATA DI SITUS BERSEJARAH: Studi Kasus Kawasan Stasiun Pemancar Radio Malabar. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_TA_2112953_Title.pdf

Download (501kB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter1.pdf

Download (614kB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (9MB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter3.pdf

Download (597kB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (662kB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
T_TA_2112953_Chapter6.pdf

Download (160kB)
[img] Text
T_TA_2112953_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Situs bersejarah dengan bukti peninggalan masa lalu dan bernilai signifikansi budaya harus dilindungi untuk menjaga kelestariannya. Salah satu situs bersejarah dengan peninggalan reruntuhan bangunan adalah Kawasan Stasiun Pemancar Radio Malabar yang terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat; dulu merupakan kawasan stasiun pemancar yang menjembatani komunikasi jarak jauh di masa Hindia Belanda. Situs ini memiliki dua nilai signifikansi budaya yaitu nilai historis dan nilai estetika, yang irisannya menjadi bukti sejarah dan dinikmati sebagai objek estetika. Dengan adanya kegiatan wisata di lokasi, tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan kawasan yang jika tidak diimbangi pemahaman sejarah lokasi dapat mengancam keberadaan objek reruntuhan melalui pembongkaran/penghancuran. Tesis ini bermaksud mengkaji penataan kawasan yang tepat di Kawasan Stasiun Pemancar Radio Malabar dengan pendekatan pelestarian cagar budaya melalui analisis signifikansi budaya dan karakteristik tujuh objek reruntuhan yang tersisa di kawasan untuk menentukan tindakan pengelolaan dan zona perlindungan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber primer dan sekunder untuk meninjau kajian historis Radio Malabar. Analisis menghasilkan keputusan 5 objek dipertahankan yang masuk ke dalam zona inti; 2 objek dihapus secara bersyarat dan masuk ke dalam zona pengembangan, lanskap pegunungan sebagai zona penyangga dan area layanan sebagai zona penunjang. Metode desain dan penataan kawasan menggunakan metode rasional yang mengacu pada zonasi perlindungan dan kegiatan wisata yang dibatasi pada wisata pusaka dan wisata petualangan mudah (soft adventure). Hasil kajian desain dan penataan kawasan menghasilkan adanya zona fasilitas wisata meliputi zona lanskap & reruntuhan, zona kemah 1 dan zona kemah 2 yang mengambil tipologi situs akses kendaraan terpantau, serta zona orientasi. Luaran penelitian berupa peta rencana kawasan (masterplan), titik penempatan fasilitas, dan desain bangunan pendukung wisata dalam denah, tampak, potongan dan perspektif. Kata kunci: penataan, pelestarian, cagar budaya, reruntuhan, wisata Historic sites with evidence of past heritage and value of cultural significance must be protected to maintain their sustainability. One of the historic sites with remains of building ruins is the Malabar Radio Transmitter Station Area, located in Bandung Regency, West Java Province; it used to be a transmitter station area that bridged long-distance communications during the Dutch East Indies era. This site has two values of cultural significance, namely historical value and aesthetic value, the slices of which become historical evidence and are enjoyed as aesthetic objects. With the existence of tourism activities at the location, it does not rule out the possibility of area development which, if not balanced with an understanding of the history of the location, can threaten the existence of ruined objects through demolition/destruction. This thesis intends to examine the appropriate spatial arrangement in the Malabar Radio Transmitting Station Area with a cultural heritage preservation approach through an analysis of the cultural significance and characteristics of the seven ruins remaining in the area to determine management actions and protection zones. This research uses qualitative methods with a case study approach. Data collection was carried out through primary and secondary sources to review the historical study of Radio Malabar. The analysis results in a decision on 5 objects to be retained that fall into the core zone; 2 objects are conditionally removed and entered into the development zone, the mountainous landscape as a buffer zone, and the service area as a support zone. The method of design and arrangement of the area uses a rational method that refers to the zoning of protection and tourism activities which are limited to heritage tourism and soft adventure tourism. The results of the study of the design and arrangement of the area resulted in zones of tourist facilities including landscape & ruins zones, camp zone 1, and camp zone 2 which took the typology of monitored vehicle access sites, and orientation zones. The output of the research is in the form of area plan maps (master plans), facility placement points, and tourism support building designs in plans, views, sections, and perspectives. Keywords: arrangement, preservation, cultural heritage, ruins, tourism

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Link Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=okXuWA8AAAAJ&hl=en&authuser=4 ID Sinta Dosen Pembimbing Asep Yudi Permana : 5977218
Uncontrolled Keywords: penataan, pelestarian, cagar budaya, reruntuhan, wisata
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan > S2 Arsitektur
Depositing User: Rahmadean Alifani Purwatiana
Date Deposited: 18 Oct 2023 04:12
Last Modified: 18 Oct 2023 04:12
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/110913

Actions (login required)

View Item View Item