KAJIAN POTENSI EKSTRAK TUMBUHAN DENGAN KODE AGF SEBAGAI BIONUTRIEN YANG DIAPLIKASIKAN PADA TANAMAN CABAI MERAH KERITING (CAPCISUM ANNUM L.)

Muhammad Fadlie, - (2011) KAJIAN POTENSI EKSTRAK TUMBUHAN DENGAN KODE AGF SEBAGAI BIONUTRIEN YANG DIAPLIKASIKAN PADA TANAMAN CABAI MERAH KERITING (CAPCISUM ANNUM L.). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_kim_0607139_table_of_content.pdf

Download (253kB)
[img] Text
s_kim_0607139_chapter1.pdf

Download (251kB)
[img] Text
s_kim_0607139_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (519B)
[img] Text
s_kim_0607139_chapter3.pdf

Download (519B)
[img] Text
s_kim_0607139_chapter5.pdf

Download (519B)
[img] Text
s_kim_0607139_bibliography.pdf

Download (251kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Tanaman pertanian dalam pertumbuhannya membutuhkan nutrisi tambahan berupa pupuk, bisa berupa pupuk sintetik ataupun pupuk organik. Penggunaan pupuk sintetik dengan dosis yang tidak tepat, bila dipergunakan dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan lingkungan. Oleh karena itu, maka penelitian tentang kajian bionutrien sebagai alterlatif pengganti pupuk sintetik perlu dilakukan. Pada penelitian ini telah dilakukan kajian potensi bionutrien dari tumbuhan dengan kode: AGF. Tumbuhan AGF ini diekstraksi menggunakan empat pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda yaitu: etanol, etil asetat, diklorometan dan n-hexan. Ekstrak yang dihasilkan kemudian diuji fitokimia, KLT dan FTIR untuk mengetahui kandungan metabolit sekundernya. Untuk mengetahui potensinya sebagai bionutrien, dilakukan pengujian kadar N, P dan K pada ekstrak yang dihasilkan dan diaplikasikan pada tanaman cabai keriting (Capsicum Annum L.). Dari penelitian ini diketahui bahwa ekstrak etanol mengandung senyawa terpenoid dan tanin. Untuk ekstrak etil asetat dan diklorometan diidentifikasi mengandung senyawa steroid. Ekstrak etanol yang diaplikasikan dengan cara disemprot berpotensi sebagai bionutrien dan memiliki konstanta laju pertumbuhan sebesar 0,1389 minggu-1, sedangkan ekstrak etil asetat diduga berpotensi sebagai biopestisida karena bisa bertahan dari serangan hama dan penyakit serta memiliki laju pertumbuhan sebesar 0.1354 minggu-1. Ekstrak etil asetat ini pula menunjukan hasil panen yang paling baik dibandingkan perlakuan bionutrien lainnya. Pelarut yang digunakan pada proses maserasi tidak berbahaya bagi tanaman dan diduga berfungsi sebagai pestisida karena kelompok tanaman blanko dapat bertahan dari serangan hama dan penyakit. Perlakuan bionutrien maupun blanko belum bisa melebihi perlakuan kontrol yang menggunakan cara petani karena pertumbuhan dan hasil panen yang paling baik ditunjukan oleh kelompok tanaman kontrol.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing YAYA SONJAYA : 6122417 IQBAL MUSTHAPA : 5979687
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Bionutrien, Senyawa metabolit sekunder, Cabai Merah Keriting, Maserasi
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Septiani Sitrulroaeni
Date Deposited: 18 Oct 2023 08:20
Last Modified: 18 Oct 2023 08:20
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/110794

Actions (login required)

View Item View Item