PENGARUH PERKECAMBAHAN DAN KOMBINASI PERKECAMBAHAN-ELISITASI MENGGUNAKAN JAMUR Rhizopus sp. TERHADAP PENURUNAN OKRATOKSIN A PADA KACANG TANAH (Arachis hypogea L.)

Alifa Listina Dewi, - (2023) PENGARUH PERKECAMBAHAN DAN KOMBINASI PERKECAMBAHAN-ELISITASI MENGGUNAKAN JAMUR Rhizopus sp. TERHADAP PENURUNAN OKRATOKSIN A PADA KACANG TANAH (Arachis hypogea L.). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_KIM_1905338_Title.pdf

Download (956kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Chapter1.pdf

Download (342kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (612kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Chapter3.pdf

Download (616kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (767kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Chapter5.pdf

Download (239kB)
[img] Text
S_KIM_1905338_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (851kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Keamanan pangan merupakan dasar dari kesehatan dan kualitas hidup manusia yang saat ini telah menjadi isu strategis utama. Kacang tanah sebagai sumber pangan dengan nilai gizi yang tinggi ditemukan terkontaminasi mikotoksin berupa okratoksin A (OTA). Metode biologis berupa germinasi dan penambahan jamur berpotensi untuk mengurangi kontaminasi OTA dengan biaya murah tanpa adanya kemungkinan kehilangan nutrisi melainkan dapat memperkaya kualitas gizi makanan. Strategi yang dilakukan untuk mengurangi kontaminasi OTA memungkinkan terjadinya mekanisme degradasi atau transformasi OTA menjadi senyawa turunan OTA. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perkecambahan dan kombinasi perkecambahan-elisitasi menggunakan jamur Rhizopus sp. terhadap kandungan OTA pada kacang tanah serta pembentukan senyawa turunannya. Kacang tanah yang telah dispike OTA 100 ppb diberi perlakuan perkecambahan (G) selama 3 hari dan kombinasi perkecambahan dengan inokulasi jamur pada hari ke 0 (G0_F) serta inokulasi jamur setelah hari ke 1 perkecambahan (G1_F) sebagai bentuk elisitasi. Analisis perubahan konsentrasi akibat perlakuan dilakukan dengan menggunakan UHPLC-ESI-QQQ-MS/MS dengan mode Multiple Reaction Monitoring (MRM). Penurunan konsentrasi OTA memungkinkan terjadinya pembentukan senyawa turunannya yang kemudian dianalisis dalam mode Product Ion Scan (PIS) dan dikonfirmasi melalui pola fragmentasi senyawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkecambahan dan kombinasi perkecambahan-elisitasi menurunkan konsentrasi OTA pada kacang tanah secara signifikan. Persentase penurunan konsentrasi OTA pada sampel G, G0_F, dan G1_F masing-masing yaitu 89,25%, 87,9%, dan 96,4%. Penurunan konsentrasi OTA diduga karena meningkatnya aktivitas berbagai enzim yang berperan dalam memodifikasi struktur OTA akibat proses perkecambahan dan penambahan jamur. Berdasarkan hasil analisis menggunakan PIS, senyawa turunan OTA yang diduga terbentuk akibat perlakuan diantaranya OTB, OTB metil ester, OTβ, OTC, OTα amida, dan OTA glukosa ester. Food safety is the basis of human health and quality of life which has now become a major strategic issue. Peanut as a food source with high nutritional value was found to be contaminated with mycotoxins in the form of ochratoxin A (OTA). Biological methods in the form of germination and the addition of mushrooms have the potential to reduce OTA contamination at low cost without the possibility of loss of nutrients but can enrich the nutritional quality of food. The strategy undertaken to reduce OTA contamination allows for the mechanism of degradation or transformation of OTA into OTA-derived compounds. The purpose of this study was to determine the effect of germination and germination-elicitation combinations using the fungus Rhizopus sp. on the content of OTA in peanuts and the formation of its derivative compounds. Peanuts that had been spiked with 100 ppb OTA were treated with germination (G) for 3 days and a combination of germination with fungal inoculation on day 0 (G0_F) and fungal inoculation after day 1 of germination (G1_F) as a form of elicitation. Analysis of changes in concentration due to treatment was carried out using UHPLC-ESI-QQQ-MS/MS with Multiple Reaction Monitoring (MRM) mode. Decreasing the concentration of OTA allows the formation of derivative compounds which are then analyzed in the Product Ion Scan (PIS) mode and confirmed through the fragmentation pattern of the compounds. The results showed that germination and the germination-elicitation combination significantly reduced the concentration of OTA in peanuts. The percentage of reduction in OTA concentration in samples G, G0_F, and G1_F were 89.25%, 87.9% and 96.4%, respectively. The decrease in OTA concentration is thought to be due to the increased activity of various enzymes that play a role in modifying the structure of OTA due to the germination process and the addition of mushrooms. Based on the results of the analysis using PIS, the OTA derivative compounds that were thought to be formed as a result of the treatment included OTB, OTB methyl ester, OTβ, OTC, OTα amide, and OTA glucose ester.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: 6745853 AMELINDA PRATIWI 5984449 SITI AISYAH
Uncontrolled Keywords: biodegradasi, elisitasi, okratoksin A, perkecambahan, Rhizopus sp., senyawa turunan OTA
Subjects: Q Science > QD Chemistry
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Alifa Listina Dewi
Date Deposited: 27 Sep 2023 07:23
Last Modified: 27 Sep 2023 07:23
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/108503

Actions (login required)

View Item View Item