PENGARUH PERKECAMBAHAN DAN IRADIASI UV-C TERHADAP PENURUNAN OKRATOKSIN A PADA KACANG TANAH

Widya Prasetyawati Septiani, - (2023) PENGARUH PERKECAMBAHAN DAN IRADIASI UV-C TERHADAP PENURUNAN OKRATOKSIN A PADA KACANG TANAH. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_KIM_1900177_Title.pdf

Download (8MB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Chapter1.pdf

Download (305kB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Chapter3.pdf

Download (437kB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (676kB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Chapter5.pdf

Download (227kB)
[img] Text
S_KIM_1900177_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen kacang tanah terbesar di dunia dengan jumlah produksi 970 juta ton per tahun. Namun, kondisi Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan karakteristik suhu dan kelembaban tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur penghasil okratoksin A (OTA), yaitu cemaran toksik yang dapat terakumulasi dalam tubuh dan mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya. OTA dapat didegradasi dengan perlakuan perkecambahan dan iradiasi UV-C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penurunan dan modifikasi OTA pada kacang tanah akibat perkecambahan tanpa dan dengan adanya iradiasi UV-C yang dianalisis menggunakan UHPLC-ESI-QQQ. Kacang tanah steril direndam dalam 100 ppb OTA, kemudian diberi perlakuan perkecambahan pada suhu 25oC dan kelembaban 100% selama 3 hari dengan kondisi sebagai berikut: (1) tanpa iradiasi UV-C (gelap); (2) iradiasi UV-C 30 menit/hari; dan (3) iradiasi UV-C 60 menit/hari. Selanjutnya, sampel dianalisis menggunakan instrumen UHPLC-ESI-QQQ dengan metode Multiple Reaction Monitoring (MRM) untuk kuantifikasi OTA dan Product Ion Scan (PIS) untuk mengidentifikasi senyawa modifikasi OTA. Berdasarkan hasil penelitian, perkecambahan gelap menghasilkan penurunan OTA yang lebih tinggi (89,25%) daripada perkecambahan dengan iradiasi UV-C (63,11-65,80%). Waktu paparan radiasi UV-C yang semakin bertambah meningkatkan persentase penurunan OTA pada kacang tanah tetapi tidak signifikan. Penurunan OTA tersebut berkaitan dengan terjadinya modifikasi struktur OTA melalui reaksi deklorinasi, hidrolisis, esterifikasi, dan konjugasi akibat pekecambahan dan iradiasi UV-C. Perlakuan iradiasi UV-C diduga menghambat aktivitas protease dan phenylalanine ammonia-lyse (PAL) dalam biosintesis metabolit sekunder yang diduga berperan terhadap penurunan OTA. Dengan demikian, perlakuan perkecambahan dengan adanya iradiasi UV-C selama 30 menit/hari dan 60 menit/hari kurang efektif dalam menurunkan kandungan OTA pada kacang tanah jika dibandingkan dengan perkecambahan dalam kondisi gelap. Kata kunci: Kacang tanah, OTA, perkecambahan, iradiasi UV-C. Indonesia is one of the largest peanut producers in the world with a total production of 970 million tons per year. However, the condition of Indonesia which has a tropical climate with high temperature and humidity characteristics can trigger the growth of fungi that produce ochratoxin A (OTA), which are toxic contaminants that can accumulate in the body and cause various dangerous diseases. OTA can be degraded by germination treatment and UV-C irradiation. This study aims to determine the percentage of reduction and modification of OTA in peanuts due to germination without and with UV-C irradiation which were analyzed using UHPLC-ESI-QQQ. Sterilized peanuts were soaked in 100 ppb OTA, then germinated at 25oC and 100% humidity for 3 days under the following conditions: (1) without UV-C irradiation (dark); (2) UV-C irradiation 30 minutes/day; and (3) UV-C irradiation 60 minutes/day. Next, the samples were analyzed using the UHPLC-ESI-QQQ instrument with the Multiple Reaction Monitoring (MRM) method for OTA quantification and Product Ion Scan (PIS) to identify OTA modified compounds. Based on the results, dark germination resulted in a higher reduction of OTA (89.25%) than germination with UV-C irradiation (63.11-65.80%). The increasing exposure time to UV-C radiation increased the percentage of OTA reduction in peanuts but not significantly. The decrease in OTA is related to the modification of the OTA structure through dechlorination, hydrolysis, esterification and conjugation reactions due to germination and UV-C irradiation. UV-C irradiation treatment is thought to inhibit protease and phenylalanine ammonia-lyse (PAL) activity in the biosynthesis of secondary metabolites which are thought to play a role in reducing OTA. Thus, germination treatment with UV-C irradiation for 30 minutes/day and 60 minutes/day is less effective in reducing the OTA content in peanuts when compared with germination in dark conditions. Keywords: Peanut, OTA, germination, UV-C irradiation.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Link Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=j86zKpgAAAAJ&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Amelinda Pratiwi : 6745853 Siti Aisyah : 5984449
Uncontrolled Keywords: kacang tanah, OTA, perkecambahan, iradiasi UV-C
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Widya Prasetyawati Septiani
Date Deposited: 27 Sep 2023 09:39
Last Modified: 27 Sep 2023 09:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/108499

Actions (login required)

View Item View Item