POTENSI EKSTRAK FLAVONOID Spirulina platensis SEBAGAI KANDIDAT BAHAN ANTI JERAWAT BERDASARKAN STUDI IN VITRO DAN IN SILICO

Ghea Dinda Nugraha, - (2023) POTENSI EKSTRAK FLAVONOID Spirulina platensis SEBAGAI KANDIDAT BAHAN ANTI JERAWAT BERDASARKAN STUDI IN VITRO DAN IN SILICO. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text S_KIM_1904651_Title.pdf Download (574kB)
	Text S_KIM_1904651_Chapter1.pdf Download (189kB)
	Text S_KIM_1904651_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (908kB)
	Text S_KIM_1904651_Chapter3.pdf Download (545kB)
	Text S_KIM_1904651_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text S_KIM_1904651_Chapter5.pdf Download (96kB)
	Text S_KIM_1904651_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (943kB)

Abstract

Jerawat merupakan salah satu gangguan pada kulit yang dapat disebabkan oleh tertutupnya pori akibat adanya infeksi bakteri. Pada penelitian ini dilakukan analisis potensi ekstrak flavonoid Spirulina platensis sebagai kandidat bahan anti jerawat menggunakan pendekatan in vitro dan in silico. Karakterisasi ekstrak Spirulina platensis ditentukan menggunakan skrining fitokimia, FTIR, dan penentuan total senyawa flavonoid. Potensi aktivitas ekstrak ditentukan melalui uji antibakteri yang dilakukan secara in vitro terhadap bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Selain itu, dilakukan studi in silico dengan cara melakukan penambatan (docking) kelompok senyawa flavonoid terhadap enzim DNA gyrase B yang berperan dalam regulasi topologi DNA pada bakteri. Flavonoid dari Spirulina platensis diekstraksi menggunakan etanol 80% dan didapatkan ekstrak kering sebanyak 4,6137 gram dari biomassa sebesar 40,0732 gram. Pada karakterisasi senyawa didapatkan hasil bahwa ekstrak Spirulina platensis mengandung senyawa flavonoid dengan total flavonoid sebesar 606,20 ± 5,4 mg QE/g ekstrak. Pengujian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak flavonoid memiliki aktivitas antibakteri dimana pada bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus memiliki nilai minimum inhibitory concentration (MIC) sebesar 500 µg/mL dan minimum baktericidal concentration (MBC) sebesar 1000 µg /mL. Terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis memiliki nilai MIC dan MBC yang sama, yaitu 500 µg /mL. Pengujian in silico berdasarkan molecular docking menunjukkan adanya interaksi antara senyawa flavonoid dengan reseptor DNA gyrase B yang menghasilkan nilai energi afinitas -7,4 kkal/mol untuk apigenin; -7,2 kkal/mol untuk kaempferol; -7,3 kkal/mol untuk katekin; -7,7 kkal/mol untuk naringin dan naringenin; -7,6 kkal/mol untuk quercetin; -7,3 kkal/mol untuk rutin; serta -7,9 kkal/mol untuk ciprofloxacin sebagai kontrol positif. Interaksi yang terlibat pada pembentukan kompleks adalah interaksi hidrogen, hidrofobik, Van der Waals, dan interaksi elektrostatik. Hasil interaksi menunjukkan bahwa kelompok senyawa flavonoid termasuk ke dalam inhibitor kompetitif dikarenakan menempati sisi pengikatan yang sama dengan ciprofloxacin sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid dari ekstrak Spirulina platensis memiliki potensi untuk digunakan sebagai kandidat bahan anti jerawat. Acne is a condition where the skin is blocked due to a bacterial infection. This study aims to analyze the potential of flavonoid extract derived from Spirulina platensis as a candidate anti-acne agent using in vitro and in silico approaches. Characterization of Spirulina platensis extract was determined using phytochemical screening, FTIR, and total flavonoid content in the extracts. The anti-acne activity was determined through an antibacterial test of the extract against the bacteria Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, and Staphylococcus epidermidis. In addition, an in silico study was carried out by docking the flavonoid group of compounds against the DNA gyrase B enzyme which plays a role in regulation of DNA topology in bacteria. Flavonoids from Spirulina platensis were extracted using 80% ethanol and produced 4.6137 grams of dry extract from a biomass of 40.0732 grams. The total content of flavonoid compounds in the Spirulina platensis extract is 606.20 ± 5.4 mg QE/g extract. The flavonoid extract show antibacterial activity againts Propionibacterium acnes and Staphylococcus aureus with a minimum inhibitory concentration (MIC) value of 500 µg /mL and a minimum bactericidal concentration (MBC) value of 1000 µg /mL. Staphylococcus epidermidis bacteria gave the same MIC and MBC values of 500 µg /mL. In silico analysis using molecular docking showed that there are interaction among the flavonoid compounds and the DNA gyrase B with energy affinities value of -7.4 kcal/mol for apigenin; -7.2 kcal/mol for kaempferol; -7.3 kcal/mol for catechins; -7.7 kcal/mol for naringin and naringenin; -7.6 kcal/mol for quercetin; -7.3 kcal/mol for rutin; and -7.9 kcal/mol for ciprofloxacin as a positive control. The complex formation involved in hydrogen, hydrophobic, Van der Waals and electrostatic interactions. The site location interaction simulation showed that inhibition of the flavonoid compounds were competitive inhibition since it occupied the same binding site as ciprofloxacin as a positive control. Based on the results of the study it can be concluded that the flavonoid compounds from extract Spirulina platensis has the potential to be used as an anti-acne agent candidate.

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	ID Sinta Dosen Pembimbing: 5978104 HELI SITI HALIMATUL MUNAWAROH 5983442 GUN GUN GUMILAR
Uncontrolled Keywords:	Kata Kunci: antibakteri, flavonoid, jerawat, molecular docking, Spirulina platensis Keywords: antibacterial, flavonoids, acne, molecular docking, Spirulina platensis
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User:	Ghea Dinda Nugraha
Date Deposited:	25 Sep 2023 08:35
Last Modified:	25 Sep 2023 08:35
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/108161

Actions (login required)

View Item