Russer Putra Kadalom, - (2012) KEANEKARAGAMAN FAUNA DI GUA BOJONG KECAMATAN KARANGNUNGGAL, TASIKMALAYA, JAWA BARAT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_bio_0706588_table_of_content.pdf Download (271kB) |
|
Text
s_bio_0706588_chapter1.pdf Download (274kB) |
|
Text
s_bio_0706588_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (478kB) |
|
Text
s_bio_0706588_chapter3.pdf Download (349kB) |
|
Text
s_bio_0706588_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (400kB) |
|
Text
s_bio_0706588_chapter5.pdf Download (267kB) |
|
Text
s_bio_0706588_bibliography.pdf Download (281kB) |
Abstract
Gua merupakan suatu ruang alami di bawah tanah yang terbentuk dari proses pelarutan batuan oleh air. Ekosistem gua memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan ekosistem lainnya, antara lain kegelapan yang selalu ada didalam gua, kelembaban dan suhu udara yang hampir selalu stabil serta keterbatasan sumber pakan. Kekhasan tersebut membuat biota yang hidup didalam gua harus mampu menyesuaikan diri sehingga biota yang hidup di dalam gua umumnya memiliki morfologi yang unik, keanekaragaman yang spesifik dan terbatas, serta endemisitas yang tinggi. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman hayati ekosistem karst tertinggi di kawasan tropis. Penelitian mengenai keanekaragaman hayati di dalam gua masih terbatas di Pulau Jawa. Salah satu kawasan karst di Indonesia yang belum banyak diketahui guanya adalah kawasan karst di Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, sehingga penelitian ini dilakukan di kawasan tersebut yang bertujuan mengidentifikasi keanekaragaman fauna yang dilihat dari nilai indeks keanekaragaman, pola sebaran dan mikrohabitat yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode cruising atau jelajah dengan teknik pencuplikan hand sorting. Pencuplikan sampel dilakukan berdasarkan habitat atau zonasi di gua. Pada penelitian tersebut ditemukan 22 species dari 19 familia. Secara keseluruhan species yang paling tinggi proporsi kelimpahannya adalah Hipposideros diadema ( pi = 0.682), sedangkan berdasarkan zonasi gua, species yang memiliki indeks keanekargaman tertinggi adalah Gerris marginatus ( pi = 0,808) yang berada di zona mulut gua. Secara umum penyebaran populasi di dalam gua adalah berkelompok dan teratur. Habitat biota yang hidup didalamnya terbagi menjadi akuatik, guano dan terestrial. Dari enam parameter klimatik (kecepatan arus air, kelembaban udara, intensitas cahaya, pH air, pH tanah, suhu udara) mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan fauna tertinggi yang berada di zona peralihan (H’= 1,173). The cave is a natural space in the form of underground rock by the water dissolution process. Cave have a specific ecosystem that is not the same as other ecosystems, including the ever-present darkness within the cave, humidity and air temperature are almost always stable and limited food resources. The specificity of these make a living in a cave fauna should be able to adjust so that the fauna that live in caves generally have a unique morphology, specific and limited diversity and high endemicity. Indonesia is an archipelago that has the highest biodiversity of karst ecosystems in the tropics. Research on biodiversity is still limited in the cave on the island of Java. One of the karst area of Indonesia that has not been a lot of unexplored cave is a karst area in Karangnunggal, Tasikmalaya district, so the study was conducted in the region aimed at identifying the views of the fauna diversity index value of diversity, distribution patterns and microhabitat happens. This study uses cruising method with hand sorting sampling techniques. Sampling carried out by the habitat or zoning in the cave. In the study found 22 species from 19 families. Overall species density proportion was highest Hipposideros diadema ( pi = 0,682), as based on zoning, species that have the highest density of proportion was Gerris marginatus ( pi = 0,808) in mouth zone of cave. In general, the spread of population in the cave is gathered and organized. Habitat for fauna that live in it is divided into aquatic and terrestrial guano. Of the six climatic parameters (water flow rate, air humidity, light intensity, pH of water, soil pH, temperature) affect the diversity and abundance of fauna in the highest zone of transition (H '= 1,173).
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Suhara : 6125279 Rini Solihat : 6005021 |
Uncontrolled Keywords: | KEANEKARAGAMAN FAUNA, GUA BOJONG. |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Biologi (non kependidikan) |
Depositing User: | Ferli pennita |
Date Deposited: | 22 Sep 2023 01:23 |
Last Modified: | 22 Sep 2023 01:23 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/107005 |
Actions (login required)
View Item |