PEMBELAJARAN TERPADU DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN SISWA: Studi Khusus Pada SMU (Plus) Muthahari Bandung

Anwar, Syaiful (2013) PEMBELAJARAN TERPADU DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN SISWA: Studi Khusus Pada SMU (Plus) Muthahari Bandung. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Title.pdf

Download (237kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Abstract.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Table_Of_Content.pdf

Download (337kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Chapter1.pdf

Download (946kB) | Preview
[img] Text
T_PU_979667_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Chapter3.pdf

Download (908kB) | Preview
[img] Text
T_PU_979667_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (5MB)
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Chapter5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Chapter6.pdf

Download (574kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PU_979667_Bibliography.pdf

Download (435kB) | Preview
[img] Text
T_PU_979667_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (260kB)

Abstract

Pola pembelajaran terpadu dipandang sebagai suatu pola pembelajaran alternatif dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan akhlak yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji pola pembelajaran terpadu yang dilaksanakan di SMU (Plus) Muthahhari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran yang dilakukan di SMU (Plus) Muthahhari memenuhi unsur keterpaduan pembelajaran. Keterpaduan pembelajaran tersebut meliputi: keterpaduan visi, misi, tujuan, unsur-unsur pelaksanaan pendidikan, materi atau program, dan metode pembelajarannya. Selain itu, peneliti menemukan bahwa pola pembelajaran ini memiliki suatu keunggulan, yaitu menimbulkan kreativitas siswa dalam mengembangkan potensinya secara optimal. Lebih dari itu pola pembelajaran ini mendorong timbulnya suasana pembelajaran yang menyenangkan, tidak tegang, bebas dan penuh keakraban antara guru dengan siswa. Dilihat dari aspek visi dan misinya, pendirian lembaga ini banyak di didasari oleh pemikiran Murthada Muthahhari ulama dan tokoh aktifis, intelektual berkebangsaan Iran. Sehingga tidak heran jika nilai-nilai keagamaan yang dikembangkan banyak diwamai oleh pemikiran dan pandangan-pandangan tokoh tersebut. Dalam usahanya untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, sekolah tersebut menerapkan berbagai metode pembelajaran. Metode-metode tersebut antara lain metode quantum learning, metode debating, modelling, Riyadhah (sufistik) dan metode-metode lainya seperti diskusi ceramah, problem solving, tanya jawab dan latihan-latihan. Akan tetapi, di antara metode-metode tersebut, metode yang paling menonjol digunakan di dalam pembelajaran adalah metode quantum learning, metode debating, modelling, Riyadhah (sufistik) Di samping adanya beberapa keunggulan pelaksanaa pembelajaran di atas, peneliti juga menemukan beberapa kelemahan. Di antara kelemahan tersebut adalah tidak adanya keseimbangan antara pengembangan intelektual dan pengembangan nilai-nilai keagamaan. Hal ini tampak jelas bahwa domain intelektual lebih ditekankan. Sehingga, pembelajaran di kelas lebih menampilkan pada sikap rasionalitas keberagamaan. Kelemahan lainya adalah bahwa program materi Dirasah Islamiah yang diberikan melalui pembelajaran di kelas cenderung kurang minimbulkan sikap afektif keberagamaan siswa. Hal ini mungkin dikarenakan pendekatan pembelajaran nilai yang dilakukan di kelas cenderung rasional yaitu melalui metode debatting dan diskusi. Saran dari peneliti adalah kiranya lembaga ini dapat dijadikan alternatif bagi pembinaan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan dan keimanan/ ketaqwaan (Iptek dan imtaq). Oleh sebab itu, semua pihak dituntut untuk menerapkan pembelajaran terpadu secara konsekuen dan sistematis. Untuk itu, beberapa upaya perlu dilakukan: (1) merancang pola pembelajaran terpadu yang telah baku; (2) memfungsikan peran pondok sebagai lembaga luar sekolah/ nonformal secara optimal; (3) meningkatkan kualitas keagamaan para guru khususnya guru-guru umum; dan (4) perlu dipikirkan untuk membuka sekolah tingkatSLTP.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: ?? IP ??
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-2
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 28 Aug 2013 02:28
Last Modified: 28 Aug 2013 02:28
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1067

Actions (login required)

View Item View Item