PELINDIAN BIJIH NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN CAIRAN IONIK EUTEKTIK KOLIN KLORIDA-ASAM OKSALAT: Pengaruh Berbagai Parameter Pelindian terhadap Pelarutan Logam

Yohanes Ivan Benaya Parlindungan Nainggolan, - (2023) PELINDIAN BIJIH NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN CAIRAN IONIK EUTEKTIK KOLIN KLORIDA-ASAM OKSALAT: Pengaruh Berbagai Parameter Pelindian terhadap Pelarutan Logam. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_KIM_1908959_Title.pdf

Download (596kB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Chapter1.pdf

Download (181kB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Chapter3.pdf

Download (266kB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Chapter5.pdf

Download (119kB)
[img] Text
S_KIM_1908959_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pelindian laterit biasanya menggunakan asam kuat seperti H2SO4, HCl, dan HNO3 yang merupakan pilihan terbaik untuk pemrosesan logam karena biayanya yang rendah. Namun penggunaan asam memiliki selektivitas logam yang buruk, di mana logam pengotor lain terlarut bersama nikel dan kobalt. Eutectic Ionic Liquids (EILs) berpotensi sebagai pelarut alternatif dalam pelindian laterit karena memiliki sifat selektif terhadap logam tertentu. Pada penelitian ini digunakan EIL kolin klorida-asam oksalat sebagai pelarut dalam pelindian dua sampel nikel laterit berkadar tinggi (NL1) dan berkadar rendah (NL2). Pelindian dilakukan dalam berbagai variasi parameter pelindian, seperti suhu, waktu, rasio padat/cair, dan ukuran partikel bijih. Analisis XRF dilakukan untuk mengetahui kadar logam dan persen ekstraksi tiap logam, analisis XRD untuk mengetahui kandungan mineral dalam nikel laterit, SEM-EDS dilakukan untuk mendapatkan gambar persebaran tiap logam dalam sampel, dan FTIR untuk mengetahui pembentukan EIL dan analisis filtrat pelindian. Diperoleh bahwa Ni memiliki kelarutan paling rendah pada setiap variasi parameter pelindian. Logam dengan persen ekstraksi terbesar dalam EIL CO yaitu Fe dan Co. Pada kondisi pelindian suhu 100℃, waktu 12 jam, rasio S/L 1/10, dan ukuran partikel −0,075 mm, diperoleh 89,56% Fe, 87,30% Co, dan 10,24% Ni dapat terlindi dari sampel NL1, kemudian 88,67% Fe, 83,07% Co, dan 1,59% Ni dapat terlindi untuk sampel NL2. Kelarutan Ni yang kecil dalam EIL kolin klorida-asam oksalat disebabkan oleh terbentuknya endapan nikel oksalat. Terjadi perbedaan kelarutan yang besar antara Ni dengan Fe dan Co. Penggunaan EIL kolin klorida-asam oksalat dapat digunakan dalam proses pemisahan campuran logam Ni dengan Co atau Ni dengan Fe.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Link Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=kOjGnG4AAAAJ&hl=en ID Sinta Dosen Pembimbing: AHMAD MUDZAKIR: 5994127 ASEP BAYU DANI NANDIYANTO: 5974504
Uncontrolled Keywords: asam oksalat, EIL, kolin klorida, nikel laterit, pelindian
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Yohanes Ivan Benaya Parlindungan Nainggolan
Date Deposited: 20 Sep 2023 09:06
Last Modified: 20 Sep 2023 09:06
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106573

Actions (login required)

View Item View Item