Rajaloa, Nani I (2009) PERGESERAN NILAI MASYARAKAT PASCA KONFLIK ETNIK DI MALUKU UTARA IMPLIKASINYA PADA INTEGRASI NASIONAL :Studi Kasus di Kota Ternate. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_pkn_0705666_table_of_contents.pdf Download (253kB) | Preview |
|
|
Text
t_pkn_0705666_chapter1.pdf Download (318kB) | Preview |
|
Text
t_pkn_0705666_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (686kB) |
||
|
Text
t_pkn_0705666_chapter3.pdf Download (295kB) | Preview |
|
Text
t_pkn_0705666_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (609kB) |
||
|
Text
t_pkn_0705666_chapter5.pdf Download (252kB) | Preview |
|
|
Text
t_pkn_0705666_bibliography.pdf Download (263kB) | Preview |
Abstract
The aim of this study is to examine the shift of society values post ethnic conflict in North Moluccas. This study is conducted by observing society culture values at Ternate pre and post conflict, values shift implication on social and national integration, and also efforts which are conducted to overcome values shift and integrate Ternate people. Approach that is used in this study is case study qualitative in getting information on site. Study information sources come from religious figures, informal leaders, teachers, and local authority. Study instrument is self-study. Data collection technique through participative observation, intensive interviews, and documentation study. This study results show that there is values shift on Ternate people post ethnic conflict in North Moluccas. Before conflict, Ternate people respected existed cultural values, those cultural values were able to integrate people from various classes (ethnic and religion), as the result people can live peacefully and harmonically, and had very strong family ties. Post conflict, people life underwent significant changes, people feels insecure, there are many violations towards cultural, moral, and ethic values, and the emergence of anarchy acts in society. Post conflict situation threat Ternate social integration which has been built for years, and impacted to Indonesia national integration. Efforts to overcome such shift values by Ternate people and local authority has not maximum yet and need relatively long period and concrete action. Government concern is more focus on physical building rehabilitation, while people mental (psychical) recovery hasn’t got sufficient attention. Penelitian ini, mengkaji Pergeseran Nilai Masyarakat Pasca Konflik Etnik di Maluku Utara. Dengan lokasi penelitian Kota Ternate yang merupakan salah satu daerah yang mengalami konflik dan menjadi pusat eksodus saat terjadinya konflik, serta masyarakatnya yang sangat heterogen (multi etnis). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sosial masyarakat yang selalu mengalami perubahan, situasi pasca konflik yang seringkali berdampak pada kehidupan, pola pikir masyarakat, dan berbagai aktifitas masyarakat lainnya yang seringkali mengalami perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pergeseran nilai masyarakat yang terjadi pasca konflik etnik di Maluku Utara. Dengan melihat gambaran nilai-nilai budaya masyarakat Ternate yang ada sebelum dan sesudah konflik, implikasi pergeseran nilai pada integrasi sosial dan nasional, serta berbagai upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi pergeseran nilai dan menyatukan masyarakat Ternate. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kasus, dalam menggali informasi di lapangan. Sumber informasi penelitian terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, guru, dan pemerintah daerah setempat. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat Ternate, pasca terjadinya konflik etnik di Maluku Utara. Sebelum konflik, masyarakat sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada, nilai-nilai budaya itu mampu menyatukan masyarakat dari berbagai golongan (etnik dan agama) yang berbeda, sehingga kehidupan masyarakat sangat aman, tentram, dan harmonis, serta memiliki ikatan kekerabatan yang sangat kuat. Setelah konflik, kehidupan masyarakat mengalami perubahan yang sangat signifikan, masyarakat mulai merasa tidak aman, banyak terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta munculnya tindakan-tindakan anarkhis lainnya yang seringkali mewarnai kehidupan masyarakat. Situasi pasca konflik mengancan integrasi sosial masyarakat Ternate yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dan selanjutnya juga dapat berakibat terancamnya integrasi nasional bangsa Indonesia. Upaya-upaya untuk mengatasi pergeseran nilai yang dilakukan oleh masyarakat dan pihak pemerintah daerah setempat belum maksimal dan membutuhkan waktu yang cukup lama serta tindakan yang konkrit. Perhatian pemerintah lebih terfokus pada rehabilitasi pembangunan fisik, sementara pemulihan mental (psikhis) masyarakat belum mendapat perhatian yang optimal.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil T PKN RAJ p-2009 |
Uncontrolled Keywords: | KONFLIK ETNIK DI MALUKU UTARA,NTEGRASI NASIONAL, Kota Ternate |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-2 |
Depositing User: | Mr. Tri Agung |
Date Deposited: | 02 Jul 2014 04:46 |
Last Modified: | 02 Jul 2014 04:46 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/10627 |
Actions (login required)
View Item |