Mara Sukmara, - (2008) STUDI SEBARAN KEKRITISAN LAHAN PERTANIAN DI KELURAHAN BABAKANJAWA KECAMATAN MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_b0351_033923_table_of_content.pdf Download (253kB) |
|
Text
s_b0351_033923_chapter1.pdf Download (259kB) |
|
Text
s_b0351_033923_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (531kB) |
|
Text
s_b0351_033923_chapter3.pdf Download (1MB) |
|
Text
s_b0351_033923_chapter5.pdf Download (253kB) |
|
Text
s_b0351_033923_bibliography.pdf Download (243kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul ”Studi Sebaran Kekritisan Lahan Pertanian Di Kelurahan Babakanjawa Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka“. Masalah penelitian adalah identifikasi tingkat kekritisan lahan dan sebarannya di kelurahan Babakanjawa, karakteristik lahan apa yang dominan terhadap kekritisan lahan dan bagaimana respon petani terhadap kekritisan lahan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kekritisan lahan dan sebarannya, mengidentifikasi karakteristik lahan apa yang dominan terhadap tingkat kekritisan lahan dan memperoleh gambaran respon petani terhadap kekritisan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai deskriptif, didasarkan bahwa penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dari satu populasi, kemudian diidentifikasi, diklasifikasi serta digambarkan secara aktual tingkat kekritisan lahan dan sebarannya di lokasi penelitian. Populasi adalah seluruh lahan pertanian yang ada di kelurahan Babakanjawa, sedangkan sampel yang digunakan berupa sampel wilayah yang diambil secara acak berstrata (Stratified Area Random Sampling), dengan pendekatan satuan lahan yang merupakan hasil tumpangsusun peta kemiringan lereng, peta penggunaan lahan dan peta jenis tanah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, studi pustaka, studi dokumentasi, wawancara dan analisis laboratorium. Hasil penelitian diperoleh bahwa lahan pertanian di kelurahan Babakanjawa hampir setengahnya berupa lahan kritis seluas 477,1 Ha, lahan semi kritis 152,07 Ha, dan lahan potensial kritis seluas 412 Ha. Karakteristik lahan dominan terhadap kekritisan lahan dilihat berdasarkan penggunaan lahan, maka jenis tegalan dominan terhadap terjadinya lahan kritis. Sedangkan dilihat berdasarkan jenis tanahnya, maka jenis tanah asosiasi podsolik kuning merah dominan terhadap lahan kritis dan berdasarkan kemiringan lerengnya, maka lereng kelas V dominan terhadap terjadinya lahan kritis. Tingkat bahaya erosi (TBE) pada tingkat sangat berat hingga sangat ringan. Respon petani terhadap kekritisan lahan di daerah penelitian sangat rendah diterangkan dengan menghubungkan karakterisitik petani dengan partisipasi kegiatan rehabilitasi lahan dan sistem tanam pada kegiatan pertaniannya. Karakteristik petani seperti luas kepemilikan lahan memiliki korelasi langsung terhadap kekritisan lahan di daerah penelitian. Hal tersebut ditunjukkan oleh luas kepemilikan lahan yang sempit telah mendorong terjadinya perluasan lahan dan pertanian yang intensif tanpa tanaman keras (buffering), sehingga terjadi perambahan hutan yang akhirnya menimbulkan kerusakan lahan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing DARSIHARJO : 5996446 JUPRI : 6681759 |
Uncontrolled Keywords: | KEKRITISAN LAHAN PERTANIAN, KELURAHAN BABAKANJAWA, KECAMATAN MAJALENGKA, KABUPATEN MAJALENGKA. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | Septiani Sitrulroaeni |
Date Deposited: | 16 Sep 2023 15:31 |
Last Modified: | 16 Sep 2023 15:31 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/105583 |
Actions (login required)
View Item |