PELAKSANAAN REVOLUSI HIJAU DI SUKAWENING-GARUT : Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1990)

Irpansyah Rijal Al-Fikri, - (2010) PELAKSANAAN REVOLUSI HIJAU DI SUKAWENING-GARUT : Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1990). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_sej_030047_tableofcontent.pdf

Download (246kB)
[img] Text
s_sej_030047_bab_i.pdf

Download (311kB)
[img] Text
s_sej_030047_bab_ii.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (281kB)
[img] Text
s_sej_030047_bab_iii.pdf

Download (287kB)
[img] Text
s_sej_030047_bab_iv.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (509kB)
[img] Text
s_sej_030047_bab_v.pdf

Download (290kB)
[img] Text
s_sej_030047_bibliography.pdf

Download (251kB)
Official URL: httpl://repositery.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Revolusi Hijau Di Sukawening-Garut (Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1990)”. Permasalahan pokok yang dibahas yaitu bagaimana dinamika kehidupan masyarakat Sukawening-Garut ketika dilaksanakan Revolusi Hijau pada kurun waktu 1970-1990. Permasalahan tersebut terbagi dalam empat pertanyaan, yaitu : pertama, bagaimana kondisi sosial-budaya petani di Sukawening-Garut menjelang pelaksanaan Revolusi Hijau ?, kedua, bagaimana proses perkembangan program Revolusi Hijau di Sukawening-Garut pada kurun waktu 1970-1990 ?, ketiga, bagaimana dampak Revolusi Hijau terhadap kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di Sukawening-Garut pada kurun waktu 1970-1990?.Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Selain itu juga digunakan pendekatan interdisipliner yang meliputi ilmu Sosiologi dan Antropologi. Adapun teknik penelitiannya menggunkan studi literatur. Didukung juga dengan teknik observasi dan wawancara.Kondisi sosial budaya para petani di Sukawening-Garut menjelang pelaksanaan Revolusi Hijau dapat dianalisis dari kehidupan keagamaan, tingkat pendidikan, hubungan kekeluargaan, tradisi gotong royong dan pola pertanian tradisional. Pengolahan padi di sawah dilakukan dengan cara tradisional yakni dicangkul atau dibajak oleh kerbau. Pupuk yang digunakan untuk menyuburkan padi di sawah bersifat organik yakni jerami dan dedaunan yang busuk serta kotoran hewan.Pemerintah berhasil melaksanakan program Revolusi Hijau di Sukawening-Garut yang meliputi kegiatan intensifikasi pertanian dan Bimbingan Massal (Bimas). Para petani di Sukawening mulai menggunakan padi bibit unggul, pestisida, pupuk kimiawi, traktor dan mesin penggilingan padi (huller). Dengan adanya program Revolusi Hijau ini, hasil produksi padi di Sukawening-Garut semakin meningkat. Dahulu masa panen padi hanya dua kali dalam setahun, dan sekarang menjadi tiga kali panen dalam setahun. Dalam kurun waktu tahun 1970-1990, pelaksanaan Revolusi Hijau di Sukawening-Garut membawa dampak terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakatnya baik yang bersifat positif maupun negatif. Misalnya dampak sosial dapat dilihat dari perubahan sosial pada masyarakat serta perkembangan pola pikir modern dan bersifat rasional. Adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat serta status dan kedudukan petani disesuaikan dengan kekayaan dan tingkat pendidikannya. Perubahan budaya terlihat dari gaya hidup modern serta pola konsumtif masyarakat terhadap barang-barang elektronik seperti radio, televisi, kulkas dan sepeda motor.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing : Suwirta : 5977199 Didin Saripudin :5984366
Uncontrolled Keywords: PELAKSANAAN REVOLUSI HIJAU
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Imas Aulia
Date Deposited: 16 Sep 2023 15:50
Last Modified: 16 Sep 2023 15:50
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/105214

Actions (login required)

View Item View Item