Nadia Agustina Seoptiani, - (2011) INTERFERENSI SEMANTIK LEKSIKAL BAHSA INDONESIA DALAM MENERJEMAHKAN TEKS BAHASA INDONESIA KEDALAM BAHASA JERMAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_jrm_0607815_chapter1.pdf Download (266kB) |
|
Text
s_jrm_0607815_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (343kB) |
|
Text
s_jrm_0607815_chapter3.pdf Download (267kB) |
|
Text
s_jrm_0607815_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (352kB) |
|
Text
s_jrm_0607815_chapter5.pdf Download (250kB) |
Abstract
Tidak semua orang yang mempelajari bahasa asing dapat menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa yang dipelajarinya. Banyak kesulitan yang didapatkan dalam menerjemahkan, karena setiap bahasa mempunyai aturan-aturan tersendiri yang satu sama lainnya berbeda. Proses pengalihan bahasa ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena terdapat aturan dan kaidah yang berlaku dalam penerjemahan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi interferensi atau disebut juga transfer negatif. Dalam hasil penerjemahan mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan bahasa Jerman masih banyak ditemukan interferensi semantik leksikal. Atas dasar tersebut skripsi ini bertujuan untuk mencari seberapa besar interferensi semantik leksikal yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Data mengenai interferensi dan jenis-jenis interferensi dianalisis berdasarkan teori dari Bußmann (2002), Ulrich (2002), Odlin (1989), Hufeisen dan Neuner (1999), Kridalaksana (2008) dan Yusuf (1994). Selanjutnya untuk menganalisis semantik dan semantik leksikal digunakan teori Tsvasman (2006), Ulrich (2002), Schwarz (2007), Verhaar (1982), Meibauer (2007) dan Löbner (2003). Terakhir untuk mengkaji penerjemahan digunakan teori dari Stolze (2008), Apel (2003), Larson (1989), Suryawinata (1989), dan Syihabuddin (2002). Data penelitian ini adalah teks hasil penerjemahan mahasiswa. Untuk itu dipergunakan metode analisis-deskriptif. Selain itu untuk melengkapi data digunakan angket. Dari hasil analisis ditemukan bahwa terdapat interferensi sebanyak 67 buah dengan jenis interferensi Überdifferenzierung yang paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 25 buah untuk verba dan 24 buah untuk nomina. Selanjutnya interferensi Über-/Unterpräsentation yaitu sebanyak 13 untuk verba dan 5 buah untuk nomina. Faktor-faktor terjadinya interferensi semantik leksikal yang ditemukan dari hasil angket mahasiswa yaitu: (a) Pengaruh bahasa Indonesia dalam menerjemahkan. (b) Kurangnya penguasaan kosakata bahasa Jerman. (c) Kurangnya pemahaman dan pengetahuan akan makna bahasa Jerman. (d) Terlalu terpaku pada kamus Indonesia-Jerman. (e) Mahasiswa tidak mempunyai kamus yang lengkap dalam menerjemahkan dan (f) kurangnya berlatih menerjemahkan di luar mata kuliah yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menyarankan bahwa mahasiswa sebaiknya lebih banyak membaca teks-teks bahasa Jerman ataupun menerapkan bahasa Jerman, misalnya menggunakan situs tertentu (contohnya: Facebook) dengan bahasa pengantar bahasa Jerman dan mempunyai kamus selain kamus Indonesia-Jerman dalam mata kuliah Übersetzung Indonesisch-Deutsch, misalnya kamus Jerman-Jerman
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA DOSEN PEMBIMBING: Lucky Herliawan: 6796265 Ending Khoerudin: 6004872 |
Uncontrolled Keywords: | semantik leksikal bahsa indonesia |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman |
Depositing User: | Erni Alipiyani |
Date Deposited: | 19 Sep 2023 08:11 |
Last Modified: | 19 Sep 2023 08:11 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/104251 |
Actions (login required)
View Item |