CAMPUR KODE DINA PAGUNEMAN SISWA RSBI KELAS X SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Risma Dwi Arumi Gustiana, - (2011) CAMPUR KODE DINA PAGUNEMAN SISWA RSBI KELAS X SMA PASUNDAN 1 BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_bd_0700937_table_of_content.pdf

Download (250kB)
[img] Text
s_bd_0700937_chapter1.pdf

Download (282kB)
[img] Text
s_bd_0700937_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
s_bd_0700937_chapter3.pdf

Download (869kB)
[img] Text
s_bd_0700937_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (457kB)
[img] Text
s_bd_0700937_chapter5.pdf

Download (250kB)
[img] Text
s_bd_0700937_bibliography.pdf

Download (254kB)
Official URL: http://perpustakaan.upi.edu

Abstract

Penelitian ini berjudul “Campur Kode dina Paguneman Siswa RSBI Kelas X SMA Pasundan 1 Bandung,” yang dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah masalah kebahasaan yang muncul di lingkungan masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah. Masalah kebahasaan yang muncul yaitu gejala campur kode atau masuknya serpihan-serpihan bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk menggambarkan latar belakang bahasa yang ada pada siswa RSBI kelas X SMA Pasundan 1 Bandung, (2) mendeskripsikan campur kode yang barlangsung pada percakapan, (3) mengetahui pengaruh bahasa yang satu dengan yang lain, (4) faktor terjadinya campur kode pada percakapan siswa, dan (5) mengetahui ada tidaknya padanan campur kode yang muncul dalam bahasa Sunda. Landasan teoritik dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan campur kode dan percakapan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dengan teknik tes dan angket. Maka, instrumen dalam penelitian ini adalah tes (lisan) dan angket (tertutup). Diketahui, bahwa siswa RSBI kelas X SMA 1 Pasundan Bandung memiliki latar belakang bahasa Indonesia (42.7%) sebagai bahasa kesehariannya. Campur kode muncul pada percakapan basa Sunda siswa (8.32%). Jadi, bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya dalam percakapan siswa RSBI tidak terlalu berpengaruh. Apabila digolongkan, campur kode yang muncul merupakan campur kode ke dalam (inner code-mixing) dengan intensitas 86.67%, yang sifatnya merujuk kepada interfernsi (62.22%). Sedangkan dari unsur kebahasaan, campur kode kata lebih mendominasi dengan intensitas 83.55%, yang disebabkan oleh ketidaktahuan siswa terhadap padanan bahasa lain ke dalam bahasa Sunda (89.18%). Dilihat dari padananannya, tidak semua campur kode yang muncul memiliki padanan dalam bahasa Sunda, terutama istilah yang berlatarbelakang agama dan istilah pada bidang tertentu. Peneliti berharap penelitian ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan sebagaimana mestinya. Selain itu, peneliti menghimbau kepada masyarakat bahasa, khususnya pihak sekolah agar dapat memelihara bahasa yang ada dalam rangka menjaga keberlangsungan bahasa itu sendiri, terutama bahasa daerah (Sunda).

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA DOSEN PEMBIMBING: Nunuy Nurjanah: 5983965 Ruswendi Permana 5987789
Uncontrolled Keywords: campur kode, paguneman siswa
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Erni Alipiyani
Date Deposited: 16 Sep 2023 17:07
Last Modified: 16 Sep 2023 17:07
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/104239

Actions (login required)

View Item View Item