Agus Gunawan, - (2010) ANGKATAN PERANG RATU ADIL DI WILAYAH SUMEDAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_sej_0606172_table_of_content(1).pdf Download (1MB) |
|
Text
s_sej_0606172_chapter1(1).pdf Download (302kB) |
|
Text
s_sej_0606172_chapter2(1).pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (334kB) |
|
Text
s_sej_0606172_chapter3(1).pdf Download (332kB) |
|
Text
s_sej_0606172_chapter4(1).pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (923kB) |
|
Text
s_sej_0606172_chapter5(1).pdf Download (254kB) |
|
Text
s_sej_0606172_bibliography(1).pdf Download (263kB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Angkatan Perang Ratu Adil Di Wilayah Sumedang (Latar Belakang Pembentukan, Keberadaan dan Dampak yang Ditimbulkan pada Desember 1949 - Januari 1950)”merupakan sebuah kajian tentang kondisi di daerah Sumedang pada masa peralihan kekuasaan dari Pemerintah Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia Serikat. Peristiwa ini merupakan salah satu bagian dari peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dibentuk oleh Westerling. Secara umum tujuan dari gerakan ini adalah menentang keberadaan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan alasan untuk mempertahankan bentuk Negara federal, karena pada saat itu banyak golongan dalam RIS yang berkeinginan untuk menjadi Negara Kesatuan. Meskipun secara tidak langsung terlihat bahwa dibalik pembentukannya ada banyak kejanggalan yang berasal dari pihak Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis/sejarah yaitu proses untuk menguji dan mengkaji kebenaran rekaman dan peninggalan-peningggalan masa lampau. Adapun pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan yang bersifat interdisipliner. Dimana ilmu sejarah dijadikan disiplin ilmu utama dalam mengkaji permasalahan dibantu oleh disiplin ilmu sosial lainnya seperti ilmu sosiologi, antropologi dan politik. Ilmu sosiologi dan antropologi digunakan untuk mengkaji kondisi sosial dan budaya masyarakat Sumedang, sedangkan ilmu politik digunakan untuk mengkaji kondisi politik di wilayah Sumedang. Dalam pembahasan dipaparkan mengenai kondisi sosial politik di wilayah Sumedang pada saat itu peralihan kekuasaan tidak stabil karena tidak semua pihak setuju dengan pengakuan kedaulatan terhadap RIS oleh Belanda sehingga Gerakan APRA bisa muncul disana. Selain itu, dalam pembahasan lain dibahas juga mengenai keberadaan Gerakan APRA, kegiatan, dan pengaruh yang mereka timbulkan khususnya di daerah Situraja yang menjadi markas dari Batalyon X.0.5. APRA. Gerakan APRA muncul di Sumedang setelah Mayor Toto Suherman yang merupakan bekas anak buah Westerling bersama-sama dengan adik iparnya Subandi membentuk sebuah kelompok bersenjata di daerah Situraja. Selain itu, ada juga penjelasan mengenai sikap pemerintah, Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dan masyarakat yang menganggap bahwa kehadiran APRA di daerah mereka adalah sebuah ancaman. Sebuah pertanyaan besar yang ingin penulis jawab dalam skripsi ini adalah apakah benar Gerakan APRA yang muncul pada kurun waktu Desember 1949-Januari 1950, adalah sebuah gerakan millenarian. Mengingat nama Ratu Adil yang mereka sandang adalah sebuah kepercayaan dalam masyarakat pribumi. Padahal Gerakan APRA sendiri dibentuk oleh orang Belanda dan golongan pribumi yang mendukungnya hanya sebagian kecil saja.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Suwirta : 5977199 Ayi Budi Santosa : 5992658 |
Uncontrolled Keywords: | ANGKATAN PERANG RATU ADIL, WILAYAH SUMEDAN. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Ferli pennita |
Date Deposited: | 11 Sep 2023 10:21 |
Last Modified: | 11 Sep 2023 10:21 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/103823 |
Actions (login required)
View Item |