DAMPAK PEMIKIRAN AL-GHAZALI TERHADAP PERKEMBANGAN ALIRAN PEMIKIRAN TEOSOFI (1111-1640)

Johan Riadi, - (2008) DAMPAK PEMIKIRAN AL-GHAZALI TERHADAP PERKEMBANGAN ALIRAN PEMIKIRAN TEOSOFI (1111-1640). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_sej_034298_chapter1.pdf

Download (265kB)
[img] Text
s_sej_034298_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (334kB)
[img] Text
s_sej_034298_chapter3.pdf

Download (274kB)
[img] Text
s_sej_034298_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (766kB)
[img] Text
s_sej_034298_chapter5.pdf

Download (260kB)
[img] Text
s_sej_034298_bibliography.pdf

Download (266kB)
Official URL: hhtp://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul Dampak Pemikiran Al-Ghazali Terhadap Perkembangan Aliran Pemikiran Teosofi (1111-1640), dengan pokok penelitian: perkembangan teologi, filsafat dan tasawuf; serta pemikiran Al-Ghazali dan dampaknya terhadap teosofi sejak tahun 1111 M sampai wafatnya Mulla Shadra puncak teosofi Syi’ah tahun 1640 M. Sesuai dengan topik dalam bahasan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode historis yaitu dengan tahapan yaitu: Heuristik; Kritik; Interpretasi dan Historiografi. Sebelum kemunculan Al-Ghazali, perkembangan intelektual umat Islam mengarah pada sektarianisme yang berlebihan. Islam adalah agama yang memiliki ajaran tentang kebathinan dan akhirat, sekaligus memiliki seperangkat aturan tentang kehidupan praktis di dunia. Ketika sistem kepercayaan dan aturan tersebut diadopsi manusia, penafsiran yang muncul sering menjadi penafsiran yang unik dan berbeda dengan penafsiran orang lain. Perbedaan itu setidaknya tercermin dalam tiga bidang yaitu teologi; filsafat dan mistisme (tasawuf). Penganut dari bidang-bidang tersebut menganggap dirinya yang paling benar dan mencoba untuk menyebarkan paham-pahamnya seluas-luasnya kepada masyarakat. Al-Ghazali berusaha menemukan alternatif dari sektarianisme tersebut dengan membangun sintesis atas beberapa bidang keilmuan. Ia memasukan logika kepada metodologi teologi kemudian memasukkan unsur-unsur tasawuf yang sudah diperbaharui ke dalamnya. Di bidang filsafat, Al-Ghazali mengkritik pada bagian metafisika, menurutnya metafisika hanya bisa dicapai dengan tasawuf. Pemikiran Al-Ghazali tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual umat Islam. Sejak Al-Ghazali, Secara umum masyarakat muslim menjadi cenderung pada tasawuf dan teologi serta menjauhi filsafat beserta seluruh metodenya. Pasca Al-Ghazali, tasawuf terlembagakan dalam tarekat-tarekat, perkembangan teologi menjadi stagnan karena umat muslim merasa bahwa teologi Ahl As-Sunnah yang dibawa Al-Ghazali adalah puncak kebenaran dogmatik yang tidak bisa dirubah-rubah lagi, Sementara filsafat rasional murni tidak lagi berkembang. Pemikiran Al-Ghazali tidak sepenuhnya destruktif terhadap perkembangan filsafat. Pasca kritiknya, aliran baru filsafat muncul sebagai sebuah alternatif. Aliran filsafat ini tidak hanya mengandalkan pemikiran diskursif rasionalis untuk menjangkau kebenaran, namun juga melibatkan intuisi empirisme sebagai sumber pengetahuan. Di Barat aliran pemikiran ini dikenal dengan istilah teosofi. Tokoh-tokoh terkemuka teosofi diantaranya adalah : Suhrawardi; Ibn Al-Arabi dan Mulla Shadra. Aliran filsafat baru ini muncul sebagai reaksi atas kritik Al-Ghazali terhadap filsafat

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing Agus Mulyana : 5992575 Wawan Darmawan : 5992655
Uncontrolled Keywords: DAMPAK PEMIKIRAN AL-GHAZALI,PERKEMBANGAN ALIRAN PEMIKIRAN TEOSOFI (1111-1640).
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Ferli pennita
Date Deposited: 11 Sep 2023 10:23
Last Modified: 11 Sep 2023 10:23
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/103802

Actions (login required)

View Item View Item