Ayunda Baroroh Barid, - (2023) ANALISIS KONTRASTIF TINDAK TUTUR MEMINTA MAAF DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA PADA LAMAN ULASAN TRIPADVISOR. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_JEP_1903156_Title.pdf Download (741kB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Chapter1.pdf Download (129kB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (489kB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Chapter3.pdf Download (221kB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Chapter5.pdf Download (137kB) |
|
Text
S_JEP_1903156_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Permintaan maaf merupakan hal penting ketika melakukan kesalahan. Begitu pun perusahaan, seperti restoran, ketika melakukan kesalahan. Karena hidangan dan jasa yang diberikan restoran menjadi penilaian pelanggan. Penutur yaitu pihak restoran dapat memilih cara atau strategi dalam mengungkapkan permintaan maaf untuk menyelamatkan muka kedua belah pihak. Ungkapan verbal ketika meminta maaf memiliki peran yang krusial karena pemilihan kata yang diucapkan merupakan hal yang merepresentasikan perasaan penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk ungkapan, strategi, serta persamaan dan perbedaan strategi tindak tutur meminta maaf dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pada laman ulasan TripAdvisor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis kontrastif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, melalui teknik catat mengenai tindak tutur meminta maaf bahasa Jepang dan bahasa Indonesia yang berasal dari respons restoran bintang 3-5 di beberapa kota di Jepang dan Indonesia dalam 10 tahun terakhir atas ulasan negatif bintang 1-3 dari pelanggan pada laman TripAdvisor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk ungkapan meminta maaf dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia ketika merespons ulasan negatif pelanggan pada laman TripAdvisor bervariasi. Selanjutnya, terdapat persamaan dan perbedaan tindak tutur meminta maaf dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia yaitu penutur bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia menggunakan ungkapan maaf secara langsung, memiliki karakteristik yang cenderung sama, dan beberapa jenis IFID permintaan maaf dalam penggunaannya dilengkapi dengan adverbial yang berfungsi sebagai intensifier. Sedangkan, perbedaannya terletak pada urutan strategi yang digunakan, penggunaan keigo, penggunaan bentuk kata kerja kausatif, kecenderungan penggunaan intensifier, dan penggunaan subjek oleh penutur bahasa Indonesia sebelum menyampaikan ungkapan maaf. An apology is an important thing that needs to be conveyed by a company, such as a restaurant, when making a mistake. Because the dishes and services provided by the restaurant become customer assessments. The speaker, namely the restaurant, can choose a way or strategy in expressing an apology to save the face of both parties. Verbal expression when apologizing has a crucial role because the choice of words spoken is something that represents the speaker's feelings. This study aims to determine the forms of expression, strategies, and similarities and differences in speech act strategies to apologize in Japanese and Indonesian on the TripAdvisor review page. This research uses qualitative approach with contrastive analysis method. The data were collected using the listening method, through the note-taking technique on Japanese and Indonesian apologetic speech acts derived from 80 responses of 3-5 star restaurants in several cities in Japan and Indonesia in the last 10 years to negative 1-3 star reviews from customers on TripAdvisor. The results of this study show that the forms of apologizing speech acts in Japanese and Indonesian when responding to negative customer reviews on TripAdvisor pages vary. Furthermore, there are similarities and differences in the speech acts of apologizing in Japanese and Indonesian, namely Japanese and Indonesian speakers use apologetic expressions directly, have characteristics that tend to be the same, and some types of IFID apologies in their use are complemented by adverbials that function as intensifiers. Meanwhile, the differences lie in the order of the strategies used, the use of keigo, the use of causative verb forms, the tendency to use intensifiers, and the use of subjects by Indonesian speakers before delivering apologetic expressions.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Nuria Haristiani : 0016098203 |
Uncontrolled Keywords: | tindak tutur, meminta maaf, bahasa Jepang, bahasa Indonesia |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang |
Depositing User: | Ayunda Baroroh Barid |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 10:06 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 10:06 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/103411 |
Actions (login required)
View Item |