ANALISIS MAKNA VERBA HIROGERU DAN NOBASU SEBAGAI POLISEMI: Kajian Linguistik Kognitif

Rafi Dalirrakan, - (2023) ANALISIS MAKNA VERBA HIROGERU DAN NOBASU SEBAGAI POLISEMI: Kajian Linguistik Kognitif. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_JEP_1901436_Title.pdf

Download (686kB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Chapter1.pdf

Download (340kB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Chapter3.pdf

Download (408kB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Chapter5.pdf

Download (238kB)
[img] Text
S_JEP_1901436_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Polisemi adalah suatu kata yang memiliki lebih dari satu makna karena kata tersebut mengalami perluasan makna. Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak kata yang merupakan polisemi sehingga banyak pelajar bahasa Jepang yang kesulitan dalam mengidentifikasi makna dari kata-kata dalam bahasa Jepang. Verba hirogeru dan nobasu merupakan beberapa verba dalam bahasa Jepang yang merupakan polisemi. Oleh sebab itu, penulis melakukan analisis untuk mengetahui makna dasar dan makna perluasan apa saja yang terkandung di dalam verba tersebut. Dalam mendeskripsikan makna-maknanya, penulis menggunakan majas metafora, metonimi, dan sinekdoke untuk mengetahui hubungan antarmakna dasar dengan makna perluasannya. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, makna dasar dari verba hirogeru adalah (1) memperluas. Makna perluasannya adalah (2) melebarkan, (3) membuka, (4) merentangkan, dan (5) menyebarkan. Makna (2), (3), (4), dan (5) mengalami perluasan secara metonimi. Kemudian, makna dasar dari verba nobasu adalah (1) memanjangkan. Makna perluasannya adalah (2) memperpanjang, (3) menunda, (4) meregangkan (5) mengembangkan/meningkatkan, (6) mengoleskan/mengencerkan, dan (7) memperluas. Makna (4) dan (7) mengalami perluasan secara metonimi. Sedangkan makna (2), (3), (5), dan (6) mengalami perluasan secara metafora. Polysemy is a word that has more than one meaning because the word has an expanded meaning. In Japanese, there are many words that are polysemic so that many Japanese language learners have difficulty identifying the meaning of Japanese words. The verbs hirogeru and nobasu are several verbs in Japanese which are polysemic. Therefore, the writer conducts an analysis to find out the basic meaning and the extended meaning contained in the verb. In describing the meanings, the writer uses metaphor, metonymy, and synecdoche to find out the relationship between the basic meanings and their extended meanings. From the results of the analysis conducted by the writer, the basic meaning of the verb hirogeru is (1) expanding. The expanded meaning is (2) widening, (3) opening, (4) stretching, and (5) spreading. The meanings of (2), (3), (4), and (5) are expanded into metonymy. Then, the basic meaning of the verb nobasu is (1) to lengthen. The expended meaning is (2) extending, (3) delaying, (4) stretching (5) developing/increasing, (6) applying/diluting, and (7) expanding. The meanings of (4) and (7) are expanded into metonymy. While the meanings of (2), (3), (5), and (6) are expanded into metaphorical.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&authuser=3&user=bN900VkAAAAJ SINTA ID : 6005824 SINTA ID : 5993118
Uncontrolled Keywords: polisemi, kata kerja, hirogeru, nobasu polysemy, verb
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Rafi Dalirrakan
Date Deposited: 07 Sep 2023 07:55
Last Modified: 07 Sep 2023 07:55
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/103302

Actions (login required)

View Item View Item