DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA SINGKAWANG PADA TAHUN 1967 – 2014

Yayang Nadia Silviana, - (2023) DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT TIONGHOA SINGKAWANG PADA TAHUN 1967 – 2014. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1607349_Title.pdf

Download (899kB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Chapter1.pdf

Download (427kB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (668kB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Chapter3.pdf

Download (527kB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Chapter5.pdf

Download (383kB)
[img] Text
S_SEJ_1607349_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Abstrak. Dinamika kehidupan Etnis Tionghoa di Singkawang Kalimantan Barat dalam sejarahnya selalalu dipengaruhi oleh kebijakan rezim yang sedang berkuasa, menjelang tahun 1967 terjadi peristiwa di mana rezim Sukarno digantikan dengan Suharto yang mengambil alih kekuasaan dan juga membuat kebijakan berlainan yakni pemutusan hubungan diplomatik dengan negara Cina dan juga pemberhentian perjanjian Dwi Kewarganegaraan, hal tersebut dilakukan guna menumpas komunisme yang dianggap dapat membahayakan ideologi pancasila. Imbasnya adalah Tionghoa Kalimantan Barat khususnya Singkawang mengalami diskriminasi rasial, yakni menjadi korban demonstrasi Dayak yang ingin mengusir pasukan Cina komunis, selain menjadi korban insiden demonstrasi Dayak mereka juga harus memilih meninggalkan kewarganegaraan Cina agar dapat tinggal di Indonesia, setelah menjadi warga negara Indonesia merekapun harus mengalami kebijakan-kebijakan diskriminatif. Akibatnya Tionghoa Singkawang ini pun mengalami perubahan besar dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Dinamika Tionghoa Singkawang ini berubah kembali memasuki era Reformasi, di mana hak sipil mereka dipulihkan sehingga Tionghoa Singkawang menyemarakan dunia politik, sedangkan pada bidang sosial budaya meskipun pernah terjadi jarak dengan Etnis Dayak namun banyak dari mereka yang menikah dengan Etnis Dayak dan juga mengganti agama mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami oleh Tionghoa Singkawang adalah buah dari kebijakan pemerintah yang bersifat dualisme di mana terkadang bersifat memusuhi dan membenci lalu terkadang menyukai, akibatnya terdapat residu kebijakan masa lalu yang masih ada dan belum terselesaikan hingga era Reformasi seperti trauma masa lalu, yang diperburuk oleh adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang ingin memecah kesatuan di Singkawang. Abstract. The dynamics of the Chinese ethnic community in Singkawang, West Kalimantan, throughout its history have always been influenced by the policies of the ruling regime. In the approach to 1967, an event occurred where Sukarno's regime was replaced by Suharto, who took over power and implemented different policies, including the severance of diplomatic relations with China and the revocation of the Dual Nationality Agreement. These measures were taken to suppress communism, which was considered a threat to the Pancasila ideology. As a result, the Chinese community in West Kalimantan, particularly in Singkawang, experienced racial discrimination. They became victims of Dayak demonstrations aimed at expelling communist Chinese forces. In addition to being victims of Dayak demonstrations, they were also forced to renounce their Chinese citizenship in order to stay in Indonesia. After becoming Indonesian citizens, they still faced discriminatory policies. Consequently, the Chinese community in Singkawang underwent significant changes in the political, economic, social, cultural, and educational spheres. The dynamics of the Chinese community in Singkawang began to change again during the Reform Era when their civil rights were restored. This led to their active participation in the political arena. In terms of social and cultural aspects, despite past conflicts with the Dayak ethnic group, many Chinese individuals married Dayak people and converted to their religion. The research methodology employed in this study was descriptive research. The findings indicate that the issues faced by the Chinese community in Singkawang were a result of dualistic government policies that alternated between hostility and acceptance. As a result, there are still remnants of unresolved past policies, such as lingering trauma, exacerbated by irresponsible individuals who seek to divide unity in Singkawang

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: 5992658 AYI BUDI SANTOSA 5992788 TARUNASENA
Uncontrolled Keywords: Kebijakan pemerintah, Dinamika kehidupan, Etnis Tionghoa
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Yayang Nadia Silviana
Date Deposited: 12 Sep 2023 08:49
Last Modified: 12 Sep 2023 08:49
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/102624

Actions (login required)

View Item View Item