Yusuf Ihsan Sumirat Al Kaaarim, - (2023) IMPLEMENTASI RELAI DIFERENSIAL DENGAN SKEMA CENTRALIZED LOW IMPEDANCE UNTUK SISTEM PROTEKSI BUSBAR 150 KV DI GARDU INDUK PAN ASIA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_TE_1902259_Title.pdf Download (781kB) |
|
Text
S_TE_1902259_Chapter1.pdf Download (185kB) |
|
Text
S_TE_1902259_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (607kB) | Request a copy |
|
Text
S_TE_1902259_Chapter3.pdf Download (991kB) |
|
Text
S_TE_1902259_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
S_TE_1902259_Chapter5.pdf Download (174kB) |
|
Text
S_TE_1902259_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Abstrak: Pada kondisi saat ini belum diterapkan proteksi busbar secara khusus di GI Pan Asia, melainkan hanya mengandalkan relai arus lebih yang merupakan relai proteksi cadangan untuk bay line, bay trafo, dan bay kopel. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa relai arus lebih memiliki waktu kerja yang lambat dalam melepaskan gangguan pada busbar, serta tidak selektif karena relai tidak dapat menentukan lokasi terjadinya gangguan, sehingga kesalahan kerja relai sering terjadi. Berdasarkan fakta tersebut, menimbulkan identifikasi permasalahan yaitu apakah relai arus lebih yang digunakan sebagai proteksi busbar di GI Pan Asia dapat bekerja sesuai dengan kaidah proteksi sistem tenaga listrik atau tidak. Sehingga tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis kinerja relai arus lebih sebagai proteksi busbar di GI Pan Asia, dan merancang proteksi busbar menggunakan relai diferensial untuk dapat diterapkan di GI Pan Asia. Sebagai kebaruan dari penelitian ini, penulis merancang relai diferensial proteksi busbar dengan skema centralized low impedance. Dengan skema tersebut dapat digunakan transformator arus (CT) dengan rasio yang berbeda pada setiap bay sehingga lebih relevan untuk diterapkan di GI Pan Asia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berbasis eksperimental dengan metode simulasi menggunakan software ETAP 19.0.1. Hasil penelitian menunjukkan relai arus lebih memiliki waktu kerja yang lambat dengan total waktu untuk melepaskan gangguan pada Busbar I ialah 2.255 ms, dan Busbar II ialah 3.010 ms. Kemudian, relai tidak sensitif dalam mendeteksi gangguan, serta tidak selektif dalam melepaskan busbar yang mengalami gangguan. Sedangkan rancangan proteksi busbar menggunakan relai diferensial menunjukkan kinerja yang sangat cepat dengan total waktu untuk melepaskan gangguan pada Busbar I dan Busbar II ialah 40 ms. Kemudian, relai sangat sensitif dalam mendeteksi gangguan, serta memiliki selektifitas yang baik sehingga hanya busbar yang mengalami gangguan saja yang dilepaskan dari sistem dan busbar lainnya tetap dapat beroperasi normal. Abstract: In the current conditions, a busbar protection has not been implemented at the Pan Asia Substation, instead it only relies on the overcurrent relays which are the backup protection relays for transmission lines, power transformers, and a busbar coupler. Several studies stated that the overcurrent relays has a slow performance in clearing the faults on the busbars, and it is less selective because the relay cannot determine the location of the fault, so that the relay miscoordination happens often. Based on these facts, it raises the research question, whether the overcurrent relay that used as a busbar protection at Pan Asia Substation can perform according to the standards of power system protection. So, the purpose of this research is to analyze the performance of the overcurrent relays as a busbar protection in Pan Asia Substation, and then to design a busbar protection using differential relays to be applied in Pan Asia Substation. As a novelty of this research, the authors designed a busbar protection differential relay with a centralized low impedance scheme. By using this scheme, current transformer (CT) with a different ratio can be used in each bays so it is more relevant to be applied in Pan Asia Substation. This research was conducted using an experimental-based quantitative approach with a simulation method using ETAP 19.0.1. The results showed that the overcurrent relays has a slow performance with a clearing time on Busbar I is 2.255 ms, and on Busbar II is 3.010 ms. And then, the relays is not sensitive in detecting the faults, and also is not selective in determining which busbar that should been released during the faults. Meanwhile, the busbar protection design that using the differential relays shows a very fast performance with a clearing time on Busbar I and Busbar II is 40 ms. And then, the relays is very sensitive in detecting the faults, and also has good selectivity so that only the faulty busbar that are released from the system and the other busbars can still operate normally.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Yadi Mulyadi: 6003577 Tasma Sucita: 5993914 |
Uncontrolled Keywords: | busbar, sistem proteksi, relai arus lebih, relai diferensial |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan > Jurusan Pendidikan Teknik Elektro > Program Studi Teknik Tenaga Elektrik |
Depositing User: | S.T. Yusuf Ihsan Sumirat Al Kaaarim |
Date Deposited: | 05 Sep 2023 08:25 |
Last Modified: | 05 Sep 2023 08:25 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/101972 |
Actions (login required)
View Item |