Muharman, (2013) PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR SWASTA DI PROPINSI RIAU : Studi Kasus Pembinaan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas TK/SD di Kotamadya Pekanbaru. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_ADPEN_9696023_Title.pdf Download (223kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_9696023_Abstract.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_9696023_Table_Of_Content.pdf Download (261kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_9696023_Chapter1.pdf Download (887kB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_9696023_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
T_ADPEN_9696023_Chapter3.pdf Download (659kB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_9696023_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
T_ADPEN_9696023_Chapter5.pdf Download (537kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_9696023_Bibliography.pdf Download (289kB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_9696023_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (825kB) |
Abstract
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan dasar yang bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi perserta didik yang diharapkan akan menjadi pijakan bagi keberhasilan pendidikan jenjang selanjutnya. Pada kenyataanya kondisi SD di Indonesia secara kuantitataif relatif memadai, namun dipihak lain kondisi tersebut belum menampakkan kualitas yang diharapkan. Untuk itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya perbaikan kualitas pendidikan SD antara lain, yaitu dengan melalui Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Keberhasilan pembinaan kemampuan profesional guru sangat ditentukan oleh Kepala Sekolah sebagai seorang manejer sekolah dan Pengawas TK/SD sebagai seorang supervisor. Tugas mereka adalah memberikan pembinaan terhadap guru-guru agar proses/ kegiatan belajar mengajar berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk itu penulis mencoba untuk meneliti bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas TK/SD untuk mengembangkan kemampuan profesional guru SD dengan fokus penelitian " Bagaimana upaya Pembinaan Kemampuan Profesional Guru yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Dasar Swasta dan Pengawas TK/SD di Kotamadya Pekanbaru ". Adapun hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah, pembinaan oleh Kepala Sekolah, pembinaan oleh Pengawas TK/SD, gambaran pertumbuhan kemampuan dan kinerja guru SD Swasta dan analisa SWOT (KKPA) pembinaan kemampuan profesional guru. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang mencoba mendeskripsikan dan memahami keseluruhan prilaku manusia secara empirik berdasarkan titik pandang mereka sendiri, bersifat naturalistik, yaitu mengangkat fenomena seadanya dengan jalan menceburkan diri secara langsung di lapangan untuk menjaring data secara luas, kaya, riil hingga dapat diinferensikan atau digeneralisasikan menjadi suatu kesimpulan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kotamadya Pekanbaru. Sumber data adalah Kepala SD Swasta, Pengawas TK/SD dan guru SD Swasta. Jumlah sumber data diambil secara purposif sesuai karakteristik yang dituju. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui tahap orientasi, ekplorasi dan member-chek. Untuk memperoleh keabsahan penelitian menggunakan sejumlah kriteria kredibilitas, transferabilitas dan dependenbilitas. Sedangkan anaiisis data dilakukan melalui tahapan penelaahan dan reduksi data, unitasi, kategori dan penafsiran. Penelitian ini menemukan pembinaan kemampuan profesional SD Swasta yang dilakukan oleh Kepala Sekolah belum optimal, hal ini terbukti dari banyak kegiatan yang seharusnya dilakukan belum memitiki program kerja yang jelas. Kemudian persepsi dan pemahaman Kepala Sekolah dan Pengawas TK/SD terhadap peranannya dalam pelaksanaan pembinaan merupakan salah satu faktor yang amat penting dalam upaya meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Pembinaan yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD dipandang kurang memadai karena kunjungan Pengawas ke sekolah tidak rutin. Pengawas TK/SD baru berkunjung ke sekolah apabila diminta Kepala Sekolah atau di sekolah ada masalah dengan guru. Implikasi dari temuan tersebut, antara lain adalah ketidakjelasan program kerja Kepala Sekolah menyebabkab tidak oftimalnya pembinaan dan kegiatankegiatan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Dengan kunjungan Pengawas ke sekolah yang hanya 2 kali sebulan dianggap pembinaan yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD belum memadai dan tidak oftimal. Tindak lanjut yang direkomendasikan antara lain, untuk mengoftimalkan pembinaan guru, diharapkan Kepala Sekolah melakukan kordinasi dalam penyusunan program pembinaan dengan pihak Pengawas TK/SD dan Yayasan. Disarankan juga bahwa materi pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas TK/SD diarahkan pada efektivitas pengajaran. Kepada Pengawas TK/SD agar menyatukan materi program kerja dengan Kepala Sekolah. Pengawas TK/SD agar meningkatkan frekwensi kunjungan ke sekolah dari 2 kali sebulan menjadi 5 kali sebulan sehingga pembinaan yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD menjadi optimal.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Administrasi Pendidikan |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 27 Aug 2013 09:00 |
Last Modified: | 27 Aug 2013 09:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/1009 |
Actions (login required)
View Item |