Marlia, - (2023) LEXICAL DENSITY DAN PLAIN LANGUAGE DALAM BAHASA HUKUM : Analisis konten pada pasal-pasal kontroversial Undang-Undang Cipta Kerja. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini menganalisis indeks lexical density dan plain language pada produk hukum.
Secara umum, penelitia n ini bertujuan untuk menginvestigasi lexical density dan plain
language secara linguistik dalam bahasa hukum serta sejauh mana penggunaan istilah
teknis dan bahasa yang kompleks dapat memengaruhi pemahaman hukum di kalangan
masyarakat. Penelitian ini meng gunakan teori lexical density yang merujuk pada Halliday
(1985) dan plain language yang merujuk pada rubrik evaluasi teks Bivins (2008). Data
dalam penelitian ini berupa teks UU Cipta Kerja yang difokuskan pada pasal pasal
kontroversial, yakni pasal 59 ten tang tenaga kontrak, pasal 77 tentang jam kerja, pasal 78
tentang ketentuan lembur, dan pasal 79 tentang hak cuti dan istirahat. Data ini diperoleh
melalui laman resmi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Sekretariat
Negara pada link URL https://jdih.setneg.go.id/Produk Data yang terkumpul dianalisis
melalui tahapan: mengidentifikasi kata leksikal/kata konten, menghitung kata leksikal/kata
konten, mengidentif ikasi klausa, menghitung jumlah klausa, menghitung indeks lexical
density dengan mengadopsi Halliday’s method , menerapkan plain language dengan
menggunakan rubrik evaluasi teks Bivins, menghitung kembali indeks lexical density
pasal pasal kontroversial UU Cipta Kerja setelah diterapkannya plain language melalui
rubrik evaluasi teks Bivins, menganalisis pemahaman masyarakat terhadap pasal pasal
kontroversial UU Cipta Kerja yang diperoleh dari angket yang telah disebarkan,
menginterpretasikan dan menyimpulkan hasil temuan secara keseluruhan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa (1) indeks lexical density pada pasal pasal kontroversial UU Cipta
Kerja tinggi, yakni 12,11. (2) Penerapan plain language menghasilkan beberapa upaya
penyederhanaan bahasa hukum, terutama didominansi pada elemen kalimat, referensi
silang dan definisi, pilihan kata, serta berhasil menurunkan indeks lexical density , yang
semula 12.11 menjadi 9. (3) Penerapan plain language meng hasilkan pemahaman
masyarakat awam yang lebih baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan
plain language berhasil menyederhanakan bahasa hukum dan menurunkan indeks lexical
density . Hal ini berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat awam terhadap pasal
pasal kontroversial UU Cipta Kerja serta dapat membantu meningkatkan aksesibilitas
hukum dan memperluas partisipasi masyarakat dalam pemahaman dan penggunaan hukum
secara lebih efektif. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlu ad anya revisi
UU No. 12/2011 Bagian III tentang Bahasa dalam Peraturan Perundang undangan, libatkan
linguis atau ahli bahasa dalam penyusunan atau perancangan UU, terapkan plain language
dalam semua dokumen hukum, evaluasi dan perbaiki kualitas dokumen hukum yang sudah
ada dengan menganalisis lexical density dan menerapkan plain language , tingkatkan
pelatihan dan pendidikan praktisi hukum dalam menggunakan plain language , libatkan
masyarakat dalam proses penyusunan dokumen hukum untuk mendapatkan masukan dan
saran, lakukan penelitian lanjutan dengan mengkaji lebih banyak pasal dengan variasi UU.
This study analyzed the lexical density index and plain language in legal
documents. In general, this research aims to investigate the linguistic aspects of
lexical density and plain language in legal language, as well as the extent to which
the use of technical terms and complex language can affect legal understanding
among the general public. This research utilized the theory of lexical density
referring to Halliday (1985) and plain language referring to the text evaluation
rubric by Bivins (2008). The data for this study consisted of the text of the Omnibus
Law on Job Creation , with a focus on controversial articles, namely Article 59 on
contract workers, Article 77 on working hours, Article 78 on overtime provisions,
and Article 79 on leave and rest entitlements. The data was obtained from the
official website of the Legal Doc umentation and Information Network of the
Ministry of the State Secretariat at the URL link https://jdih.setneg.go.id/Produk.
The collected data was analyzed through several stages: identifying lexical
words/content words, counting lexical words/content wo rds, identifying clauses,
counting the number of clauses, calculating the lexical density index by adopting
Halliday's method, applying plain language using the text evaluation rubric by
Bivins, recalculating the lexical density index of controversial arti cles in the
Omnibus Law on Job Creation after the application of plain language through the
Bivins text evaluation rubric, analyzing the understanding of the general public
regarding the controversial articles in the Omnibus Law on Job Creation obtained
fr om distributed questionnaires, interpreting and summarizing the overall findings.
The results of the analysis indicated that (1) the lexical density index in the
controversial articles of the Omnibus Law on Job Creation was high, namely 12.11.
(2) The appl ication of plain language resulted in several efforts to simplify legal
language, especially in sentence elements, cross references and definitions, word
choice, and successfully reduced the lexical density index from 12.11 to 9. (3) The
application of pla in language led to better understanding among the general public.
Therefore, it can be concluded that the application of plain language successfully
simplified legal language and reduced the lexical density index. This has a positive
impact on the general public's understanding of the controversial articles in the
Omnibus Law on Job Creation, as well as helps improve legal accessibility and
expand public participation in understanding and utilizing the law more effectively.
The recommendations that can be g iven are the need for revising Law No. 12/2011
Section III on Language in Legislation, involving linguists or language experts in
the drafting or designing of laws, implementing plain language in all legal
documents, evaluating and improving the quality of existing legal documents by
analyzing lexical density and applying plain language, enhancing training and
education for legal practitioners in using plain language, involving the public in
the process of drafting legal documents to obtain input and sugges tions, and
conducting further research by examining more articles with variations in laws.
![]() |
Text
D_LING_1907317_Title.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Chapter1.pdf Download (240kB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (735kB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Chapter3.pdf Download (357kB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (677kB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Chapter5.pdf Download (138kB) |
![]() |
Text
D_LING_1907317_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (8MB) |
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Promotor: 6681158 IWA 5994823 WAWAN GUNAWAN LUKMANA |
Uncontrolled Keywords: | Lexical Density, Plain Language, Bahasa Hukum, UU Cipta Kerja |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-3 |
Depositing User: | Marlia |
Date Deposited: | 31 Aug 2023 15:34 |
Last Modified: | 31 Aug 2023 15:34 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/100637 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |