PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMETAAN PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 TAHUN 2016, 2019, DAN 2022 DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KALIPUCANG, KABUPATEN PANGANDARAN

Bagas Adityarahman, - (2023) PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMETAAN PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 TAHUN 2016, 2019, DAN 2022 DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN KALIPUCANG, KABUPATEN PANGANDARAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SIG_1907995_Title.pdf

Download (481kB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Chapter1.pdf

Download (226kB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (421kB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Chapter3.pdf

Download (841kB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (8MB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Chapter5.pdf

Download (151kB)
[img] Text
S_SIG_1907995_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (301kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Kecamatan Kalipucang merupakan salah satu kecamatan yang berada di pesisir Kabupaten Pangandaran yaitu Desa Putrapinggan, Desa Emplak, dan Desa Bagolo. Kondisi topografi Kecamatan Kalipucang yang curam serta garis pantai yang panjang membuat pantai rentan terhadap erosi dan abrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai tahun 2016 sampai tahun 2022 dan untuk mengetahui prediksi perubahan garis pantai pada tahun 2025. Metode yang digunakan dalam pembuatan garis pantai yaitu dengan metode delineasi yang dalam pengolahannya menggunakan Digital Shoreline Analysis System dengan menggunakan perhitungan NSM, EPR, dan LRR. Indikator perubahan garis pantai yang digunakan adalah garis pasang tertinggi dan garis vegetasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan perhitungan NSM menunjukkan nilai jarak akresi tertinggi sebesar 412,930 m dan rata-rata jarak akresi tertinggi sebesar 53,456 m serta nilai jarak abrasi tertinggi sebesar –1.422,410 m dan rata-rata jarak abrasi tertinggi sebesar -104,719 m. Sedangkan hasil perhitungan EPR menunjukkan nilai laju akresi tertinggi sebesar 69,330 m/tahun dan rata-rata laju akresi 8,975 m/tahun, sedangkan nilai laju abrasi tertinggi sebesar -238,810 m/tahun dan rata-rata laju abrasi tertinggi sebesar – 17,581 m/tahun. 2) Berdasarkan hasil interpretasi, 2016 -2019 luas wilayah yang mengalami akresi mencapai 11,71 ha dan abrasi seluas 16,08 ha. Tahun 2019 – 2022 luas wilayah yang mengalami akresi mencapai 22,51 ha dan abrasi 8,8 ha. Tahun 2016-2022 luas wilayah yang mengalami akresi seluas 21,68 ha dan abrasi seluas 12,35 ha.3) Berdasarkan perhitungan LRR perubahan garis pantai pada tahun 2025 diprediksi didominasi oleh peristiwa akresi. Kalipucang District is one of the sub-districts located on the coast of Pangandaran Regency, namely Putrapinggan Village, Emplak Village, and Bagolo Village. The steep topography of Kalipucang District and the long coastline make the beach vulnerable to erosion and abrasion. This study aims to analyze shoreline changes from 2016 to 2022 and to determine predictions of shoreline changes in 2025. The method used in making coastlines is the delineation method which is processed using the Digital Shoreline Analysis System using NSM, EPR, and LRR. The shoreline change indicators used are the highest tide line and the vegetation line. The results of this study indicate that: 1) Based on NSM calculations, the highest accretion distance value is 412.930 m and the highest average accretion distance is 53.456 m and the highest abrasion distance value is –1,422.410 m and the highest average abrasion distance is -104.719 m. While the EPR calculation results show the highest accretion rate value of 69.330 m/year and an average accretion rate of 8.975 m/year, while the highest abrasion rate value is -238.810 m/year and the highest average abrasion rate is -17.581 m/year. 2) Based on the results of the interpretation, 2016 -2019 the area that experienced accretion reached 11.71 ha and 16.08 ha of abrasion. From 2019 to 2022, the area that experienced accretion reached 22.51 ha and 8.8 ha of abrasion. In 2016-2022, the area experiencing accretion is 21.68 ha and abrasion is 12.35 ha. 3) Based on LRR calculations, changes in the coastline in 2025 are predicted to be dominated by accretion events.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en SINTA ID : 5995390 SINTA ID : 257576
Uncontrolled Keywords: Perubahan Garis Pantai, Delineasi, Digital Shoreline Analysis System Coastline Change, Delineation, Digital Shoreline Analysis System
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi
Depositing User: Bagas Adityarahman
Date Deposited: 31 Aug 2023 15:26
Last Modified: 31 Aug 2023 15:26
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/100565

Actions (login required)

View Item View Item